SUKABUMI – ‘Mengguritanya’ korban massal akibat menenggak miras oplosan membuat berbagai elemen geram. Terlebih, Yopi (18) warga Cikelat, Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang menjadi korban tewas ketujuh sekitar pukul 11.00 WIB, kemarin (10/4), masih duduk di bangku SMA.
Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi berencana bakal melakukan koordinasi dengan Bupati Sukabumi, Satpol PP dan unsur lain untuk memberantas miras. “Perda di Kabupaten Sukabumi melarang peredaran miras. Para pelaku ini juga kerap kita razia dan mereka pelaku lama. Makanya kita akan habisi peredara mirasnya,” tegas Nasriadi kepada Radar Sukabumi, kemarin (10/4).
Tujuh korban akibat pesta miras ini, melakukan pesta miras oplosan di empat lokasi yakni di Lapangan Badak Putih Palabuhanratu, Dermaga Palabuhanratu, Citepus Palabuhanratu, dan Cikelat Cisolok. Informasi yang dihimpun, peredaran miras oplosan dan miras kemasan botol masih marak beredar di Palabuhanratu.
Camat Palabuhanratu, Dodi Rukmana juga berharap, para pedagang miras baik oplosan maupun kemasan agar bisa diberantas habis. Terlebih, dalam waktu dekat ini, di ibu kota Kabupaten Sukabumi, Palabuhanratu bakal digelar Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke XXXV tingkat Jawa Barat selama sepekan. Pembukaannya pun oleh Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan.
“Saya dapat intruksi dari Pak Bupati untuk melihat pelayanan kepada korban akibat miras. Meskipun saya tak punya kewenangan, tetapi saya akan merekomendasikan khusuanya di wilayah Palabuhanratu agar miras diberantas,” tandasnya.
Sementara salah satu warga Redi (32) meminta, pihak kepolisian tak hanya memberantas miras oplosan bernama GG. Jenis lain pun seperti Ciu yang biasa dijual di wilayah Kiaralawang dimintanya agar bisa diberantas juga. “Mohon jangan hanya miras GG, itu Ciu juga harus diberantas,” pintanya. (ryl)