Baldatun Rilis 3 Kunci Kemenangan MH2 periode

Pendiri dan penanggungjawab Baldatun Center, Ade Dasep Zaenal Abidin saat mendampingi calon pertahana Bupati Sukabumi Marwan Hamami.

SUKABUMI – Meski pertarungan Pilkada 2020 masih menyisakan waktu yang panjang, namun tensi politik di Kabupaten Sukabumi sudah memanas. Bahkan, beberapa partai sudah menjaring dan membuka pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati untuk Pilkada mendatang.

Baru-baru ini, Balad Ade Dasep Siap Turun (baldatun) Center sudah merilis 3 kunci kemenangan pertahana Bupati Sukabumi Marwan Hamami untuk melanjutkan kepemimpinannya.

Bacaan Lainnya

Pendiri dan penanggungjawab Baldatun Center, Ade Dasep Zaenal Abidin mengatakan, ada 3 kunci Pertahana bisa melenggang kembali untuk memenangkan pilkada 2020 mendatang. Pertama dari segi personal atau figur Bupati Marwan Hamami yang sudah terbentuk dan mengakar di masyarakat. Berkaca pada pengalaman, hampir di setiap Pemilukada yang ada di tanah air ini dimenangkan incumbent.

“Ya, saya rasa setuju dengan beberapa pengamat bahwa untuk menumbangkan Incumbent atau melawan incumbent bukan perkara yang mudah. Karena sosok pak Marwan di masyarakat sudah mengkristal sampai ke urat nadi masyarakat, “jelas Ade Dasep dalam pesan singkatnya, Minggu (19/9).

Sikap Marwan yang suka bercengkrama dengan masyarakat mendongkrak popularitas dan elektabilitas dirinya di mata masyarakat saat ini. Sosok Marwan, hari ini bukan lagi menjadi pemimpin seperti kucing dalam karung.

IPERHATIKAN: Penanggung jawab sekaligus pendiri Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin didampingi Bupati Sukabumi Marwan Hamami pada saat menyuapi salah satu anak yatim, seusai pembukaan kegiatan Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ).

Putra asal asli Kabupaten Sukabumi ini, kinerjanya sudah terbukti. Banyak program yang sudah digulirkan oleh Marwan Hamami. Untuk itu, sangat berlogika jika Baldatun Center sendiri menilai bahwa kemenangan MH (Marwan Hamami) 2 periode didepan mata.

“Warga Sukabumi sudah merasakan, bukan lagi menerawang dan coba-coba mencari pemimpin baru. Sosoknya sudah teruji dan terbukti, bukan lagi bahasa kalau nanti terpilih lagi, tapi melanjutkan bakti untuk ‘Sukabumi Ngahiji’ dalam segala pembangunan kedepan, “cetusanya

Kedua kunci kemenangan Marwan adalah dari segmentasi basis massa dan pemilih dilapangan, menurutnya pemilih Marwan segmentasinya jelas dan nyata tidak hanya isapan jempol belaka. Buktinya, banyak relawan yang tanpa komando langsung melakukan sosialisasi langsung membantu keberhasilan pembangunan di Kabupaten Sukabumi.

Strategi dalam mempertahankan kepimpinan Marwan sudah jelas. Ibarat bermain bola, sudah matang dengan segala formasi. Jika lawan menggunakan 4-3-3 (menyerang), tentu sudah ada strategi melawannya.

“Stategi yang akan digunakan tentu bersifat, namun yang jelas strategi yang akan digunakan sudah matang. Entah itu menggunakan strategi bertahan saat diserang, atau menyerang saat diserang. Kita lihat saja nanti, jika itu harus dilakukan kenapa tidak dilakukan. Karena percuma menggunakan strategi cantik jika pada akhirnya harus pulang dengan kepala tertunduk, “cetusnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, untuk kunci kemenangan yang ketiga adalah mesin politik yang akan digunakan. Secara hitung-hitungan diatas kertas, mesin politik yang akan digunakan oleh Marwan sudah jelas.

Partai Golkar sudah merestui untuk kembali maju pada Pilkada 2020 mendatang, tentunya bukan hanya merestui tetapi dengan mesin politiknya yang siap bergerak dan digerakan. Belum lagi, dalam perjalanan nanti ada partai lain yang ikut mengusung. Karena fakta hari ini, popularitas dan elektabilitas yang dimiliki Marwan Hamami sudah lebih dari cukup.

Sejauh ini, tim yang akan digunakan nanti sudah siap dan terpercaya, solid, profesional, cerdas, komunikatif dan menguasai lapangan serta bidang-bidang tertentu yang dibutuhkan. “Gimana yah, Pak Marwan sudah melangkah dua langkah kedepan.

Jika ada penantang, tentunya harus bisa mengejar dong. Jika tidak, pasti tau hasilnya apa. Intinya saya berbicara sesuai fakta saja, bahwa 3 kunci kemenangan MH2 periode bukan asal bicara tetapi melalui kajian yang dilakukan oleh Baldatun Center, “tukasnya. (hnd/adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *