Aktivitas Sesar Cimandiri Picu Gempa, Warga Kira Bakal Terjadi Tsunami

SUKABUMI – Gempa tektonik berkekuatan 3,4 magnitudo yang mengguncang wilayah Kota Sukabumi dan sekitarnya pada kemarin (27/9) sekira pukul 16.23 WIB, membuat warga panik. Khususnya masyarakat yang sedang dan berada di wilayah pantai selatan Sukabumi.

Pasalnya, dalam satu pekan ini masyarakat dikagetkan dengan berita potensi tsunami setinggi 20 meter di perairan pantai Selatan berdasarkan hasil penelitian ilmuwan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sri Widiyantoro.

Bacaan Lainnya

“Saat gempa terjadi, saya sedang memancing di Pantai Palabuhanratu. Begitu terasa (gempa), saya langsung ingat berita potensi tsunami setinggi 20 meter. Saya kira bakal kejadian. Makanya saya langsung ke bibir pantai dan pulang,” ucap Kamal salah satu warga Kota Sukabumi.

Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan, hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi, episenternya terletak pada koordinat 7.02 LS dan 107.03 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 15 kilometer Tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 5 kilometer.

“Gempa bumi tektonik berkekuatan 3,4 magnitudo di Kota Sukabumi ini, tidak berpotensi tsunami,” kata Tony kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, Minggu (27/9).

Lebih lanjut Tony menjelaskan, jenis dan mekanisme gempa bumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Cimandiri.

“Dampak gempa bumi yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan, BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa bumi ini dirasakan di wilayah Cirenghas, Kota Sukabumi dengan skala Intensitas II MMI,” bebernya.

Gempa bumi akibat patahan sesar Cimandiri itu, getarannya dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Namun hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat dampak dari gempa bumi tersebut.

“Hingga pukul 16:48 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan,” paparnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *