Ade Dasep: Alquran Jalan Untuk Mengenal Diri Kita

Ade Dasep
MEWAKAFKAN ALQURAN : Pendiri Sekaligus Penanggungjawab Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin saat wakaf Alquran di Masjid Attawakal di Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Jumat (14/02/2021) beberapa waktu lalu.

SUKABUMI — Pendiri Sekaligus Penanggungjawab Baldatun Center Ade Dasep Zaenal Abidin mengatakan bahwa Alquran adalah satu jalan untuk mengenal diri kita masing-masing, atas dasar itu dirinya bersama lembaga yang didirikan pada empat tahun silam itu bertekad untuk membumikan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dikatakan dirinya seusai mengadakan Jumat Keliling (jumling) ke 10 di Masjid Attawakal di Desa Parakanlima Kecamatan Cikembar Jumat (14/02) kemarin.

“Saya mencoba mengingatkan masyarakat untuk jangan biarkan Alquran itu hanya menjadi pajangan saja, tetapi harus dibaca, difahami dan diamalkan. Dengan itu juga, Alquran bisa menjadi satu jalan untuk mengenal siapa diri kita sebenarnya, “terang Ade Dasep.

Bacaan Lainnya

Selain sebagai program janji politik Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra priode 2019-2024 ini juga sebagai gerakan dirinya dalam mengingatkan kembali masyarakat yang khususnya beragama muslim bahwa hanya dengan Alquran bisa meraih kebahagian dunia dan akhirat.

“Jadi begini, kita akan bangkit dan maju ketika sudah mengetahui diri kita siapa. Begitupun, dengan tingkatan Masyarakat Kabupaten Sukabumi. Kita harus mencoba menggali kedalam kemudian dimaksimalkan menjadi satu potensi yang luar bisa. Tak mungkin kita maju, tanpa mengetahui diri kita siapa, karena sebuah bangsa yang besar adalah bangsa yang mengetahui dirinya sendiri, “terangnya.

Tentunya, cara-cara hal itu tidak mudah dilakukan tanpanya ada ilmu. Nah, salah satu cara bagaimana kita mengenal pontensi ada dalam Alquran. Hanya saja, masyarakat sekarang lebih suka membaca berita dan buku lainnya, padahal jelas bahwa jika alquran dibaca dan difahami kemudian diamalkan apa yang menjadi isi kandungan didalamnya akan lebih baik lagi.

Jika dibawa kepada cakupan pembangunan Kabupaten Sukabumi, ada sangat banyak strategi dan ilmu yang terkandung dalam Alquran untuk pembangunan, hanya saja kita belum mampu menggali secar maksimal tentang pesan yang ada dan tersirat dalam Alquran. Maka dari itu, dirinya mengajak untuk membudakan budara Baca, Faham dan Amal Alquran.

“Sangat ironis, ketika Alquran tidak lagi menjadi bacaan harian masyarakat. Atas dasar itu saya mencoba menggalakkan program jumling dengan membudayakan Baca, Faham dan Amal Alquran. Jangan sampai kita pura-pura tidak tau, padahal jelas sebagai umat islam hal itu adalah kewajiban karena dalam setiap huruf itu adalah kebaikan, “jelasnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, bahwa gerakan seperti ini tak sedikit dianggap sebelah mata oleh sebagian masyarakat, namun dirinya tetap konsisten dalam pergerakan dengan tema utama, ‘Bacalah Alquran sebelum dibacakan’.

Dengan itu, masyarakat akan secara perlahan mengetahui kemana arah gerakan ini sebetulnya, tak lain dan tak bukan untuk memberikan satu kesadaran bahwa hanya dengan Alquran lah masyarakat khususnya yang beragama muslim akan mendapatkan kehidupan yang indah.

“Meskipun, tidak semua orang mau dan mendengar serta tergugah untuk mengikuti gerakan ini. Tetapi setidaknya, sudah diingatkan. Perkara mau melaksanakan atau tidak yang penting pesannya sudah disampaikan. Karena saya yakin ketika keistimewaan Alquran masuk kedalam jiwa manusia tentunya akan menjadi awal untuk membuka dirinya sendiri, “bebernya.

Sementara soal menyantuni anak yatim piatu yang belum Aqil Baligh tujuannya untuk mengajak masyarakat memperhatikan anak yatim sesuai dengan anjuran agama, pasalnya ketika kita secara ikhlas membantu dan memuliakan hidup anak yatim sudah barang tentu hidup kita juga akan dimuliakan secara tidak langsung.

“Bukan perkara yang mudah menjalankan program ini, perjalan empat tahun memang baru terasa kemarin, tetapi saya konsiten di program ini dengan satu kenyakinan bahwa ketika makmur yatimnya maka akan makmur warganya, “cetusnya.

Menurutnya, saat ini cakupan program ini meski dijalankan hanya dalam kapasitas yang berada di Daerah Pemilihan (dapil) III saja tetapi dirinya yakin ketika dijalankan secara konsisten masyarakat yang ada didapil lain akan melihat dan semoga rekan-rekan didapil lain melakukan hal yang sama, meski beda program tentunya yang penting berguna bagi kepentingan masyarakat banyak.

Saat ditanya apakah kedepan program ini akan ditingkatkan ke level yang lebih luas, dirinya berharap bahwa sedari awal cita-cita ini tidak akan hanya berhenti di level dapil III saja, tentunya harus berkesinambungan ke level Kabupaten Sukabumi, atau mungkin di Jawa Barat dan lebih luar di negara ini. “Jika ada kapasitas saya disana, maka saya akan konsisten menjalan program ini. Tidak sulit, bagi Allah jika sudah berkehendak. Lebih luas cakupannya lebih bagus kan jika memang ditakdirkan mengemban amanah yang cakupannya lebih luar, “tandasnya.

Untuk diketahui sebelumnya, berdasarkan hasil survei sementara Ade Dasep mendapatkan respon yang baik dianggka 25 persen atau naik satu persen dari minggu sebelumnya. S

ementara untuk petahana Bupati Marwan Hamami angkanya mencapai 15 persen. untuk Petahana Wakil Bupati Adjo Sardjono masih di angka 9 persen. Sofyan Effendi baru mendapatkan voting 9 Persen, disusul oleh MU Sobandie 6 Persen, Anjak Priatna 2 Persen. Untuk Nama Reni Marlinawati 1 persen dan Iman Adinugaraha angkanya 0 persen, Totong Suparman 1 Persen, hal itu sama dengan Ketua DPRD Yudha yang baru mendapatkan respon 2 persen. Terkahir untuk Hendra Hidayatullah angkanya 23persen.(hnd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *