7 Penyelam IDRT Turun ke Kedalaman 40 Meter, Ini Yang Dilakukanya

Tim penyelam dari Indonesia Diver Rescue Team (IDRT) membantu mencari bangka pesawat Sriwijaya Air SJ182. Foto RMOL

JAKARTA -– Upaya pencarian bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu masih terus dilakukan. Tim SAR Gabungan bahkan menyebut sudah menemukan sinyal bangkai pesawat yang diduga berada puluhan meter di bawah permukaan laut.

Untuk memastikan hal itu, Badan SAR Nasional (Basarnas) menggandeng tim penyelam dari Indonesia Diver Rescue Team (IDRT). Team Leader IDRT Bayu Wardhoyo mengatakan bahwa pihaknya menurunkan penyelam khusus di titik yang dicurigai tempat jatuhnya Sriwijaya Air di Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Bacaan Lainnya

“Jadi ini kita rencana turun di titik yang dicurigai, yang sudah discan oleh kapal,” ungkapnya di dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021).

Para penyelam tersebut akan turun untuk memastikan apakah lokasi tersebut merupakan lokasi bangkai pesawat. “Jadi diver akan turun untuk memastikan apakah itu memang potongan pesawat, serpihan atau bukan, kita tugas kita mastiin,” jelasnya.

Disebutkan, ada tujuh personel penyelam khusus yang turun untuk mendampingi Basarnas Special Group. Mereka akan menyelam di kedalaman 30 hingga 40 meter radius 100 hingga 200 meter persegi.

Mereka juga dilengkapi dengan peralatan tangki, kompresor dan lain sebagainya. Tujuh penyelam itu akan menyelam ke dalam perairan Pulau Laki secara bergantian dengan tim dari Basarnas.

“Kita nanti gantian, bikin jadwal, kita backup Basarnas. Di sana ada BSG (Basarnas Special Group) yang memang kualifikasi mereka menyelam, tugas kita bantu mereka,” papar dia.

Indonesia Diver Rescue Team ini nantinya akan melakukan pencarian selama dua hari satu malam di Pulau Laki dengan fokus pencarian body part dan bangkai pesawat. Bayu menerangkan bahwa tim penyelam ini merupakan regu penyelam yang sudah berpengalaman dan kerap membantu Tim Basarnas.

“Kita memang penyelam yang memiliki kualifikasi untuk melakukan pertolongan di bawah air,” bebernya.

Bahkan, tim yang sama juga sudah pernah terlibat dalam pencarian Air Asia dan Lion Air. “Grup kita instruktur semua dan memang kita sebelumnya sudah bantu basarnas waktu Air Asia dan Lion Air. Ini yang ketiga,” tandasnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan bahwa Tim SAR Gabungan telah menemukan sinyal bangkai pesawat Sriwijaya Air SJ182.

Sinyal ditemukan setelah TNI mengerahkan KRI Rigel ke lokasi. Saat ini, tim penyelam dari Komando Pasukan Katak (Kopaska) sudah berada di titik koordinat untuk melakukan penyelaman. Hal itu dilakukan untuk mencari para korban.

Demikian diungkap Panglima TNI Marsekal Djoko Tjahjanto di Posko Terpadu JICT 2, Jakarta Minggu (10/1/2020). “Dari hasil pemantauan bahwa diduga kuat dan sesuai dengan koordinat yang diberikan, dari kontak terakhir adanya sinyal dari pesawat tersebut dan segera diturunkan penyelam dari Kopaska,” Ungkap Hadi.

Selain mengerahkan pasukan elite TNI untuk melakukan penyelaman, TNI juga mengerahakn pesawat untuk pencarian dari udara. Dengan demikian, diharapkan pencarian bisa lebih maksimal.

“Semuanya akan kami koordinasikan terus di bawah pimpinan Kabasarnas untuk melaksanakan evakuasi korban SJ182,” kata Hadi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *