30 Hektare Sawah Mulai Diserang Hama Blast

NYALINDUNG– Memasuki musim kemarau, sejumlah petani di Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, mengeluhkan soal serangan hama padi jenis blast, betapa tidak dengan adanya serangan hama blast tanaman padi diwilayah tersebut rusak hingga mengancam tanaman padi gagal panen.

Seorang warga Kampung Cinyumput, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Asep (60) mengatakan, serangan pada tanaman padi di lahan pertanianya ini, diakibatkan jamur atau disebut penyakit blast. “Lahan pesawahan seluas 30 hektare yang berada di samping sungai Citalahab ini, hampir 80 persen terserang hama blast,” kata Asep kepada Radar Sukabumi, kemarin (6/8).

Bacaan Lainnya

Menurut Asep, hama blast berupa jamur tersebut, tidak menyerang tanaman secara serentak, tetapi secara bertahap dan bersifat spot-spot. Akibat di serang hama blast tanaman padi yang baru ditanam sekitar tiga pekan terakhir ini, terancam gagal panen.

“Agar tidak gagal panen, saya selalu rutin menyemprotkan fungisida dan obat pembasmi hama ke tanaman padi. Namun, sayang dengan cara seperti ini dapat mengakibatkan membengkaknya biaya produksi,” ujar Asep saat menyemprotkan obat pembasmi hama blast ke tanaman padi miliknya.

Hal serupa dikatakan, Nandang Solehudin (45) menjelaskan, bahwa area pesawahan di wilayah sungai Citalahab saat ini mayoritas tengah musim cocok tanam. Namun, akibat pergantian cuaca, serangan hama atau jamur pada tanaman padi dapat mengakibatkan produktivitas tanaman turun hingga separuhnya.

“Serangan hama saat ini, telah membuat panik para petani. Selain ulat grayak, hama wereng pun mulai menggerogoti tanaman padi,” katanya.

Jika para petani tidak melakukan antisipasi untuk pencegahan serangan hama blast. Maka, populasi hama dapat meningkat dan cakupan serangannya pun semakin meluas. “Saat ini, para petani tengah di hantui rasa was-was karena tanaman padi di ladangnya dikhawatirkan dapat terancam gagal panen karena padi tak berisi,” timpalnya.

Sementara itu, Kepala Desa Wangureja Ali Nurdin mengatakan, pihaknya belum mendapatkan laporan dari warganya terkait keluhan para petani yang mempersoalkan tanaman padi yang terserang hama blast. “Saya baru tahu sekarang. Nanti kita akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan semua Kadus serta mitra air untuk mencari solusinya,” singkatnya. (cr13/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *