256 Calhaj Asal Kota Sukabumi Kloter 38 Diberangkatkan ke Tanah Suci

ANTUSIAS: Sejumlah Calhaj Kota Sukabumi saat hendak diberangkatkan di Gedung Gedung Harsa, Jalur Lingkar Selasatan, Kota Sukabumi, Selasa (6/6).(foto : Bambang Radar Sukabumi)
ANTUSIAS: Sejumlah Calhaj Kota Sukabumi saat hendak diberangkatkan di Gedung Gedung Harsa, Jalur Lingkar Selasatan, Kota Sukabumi, Selasa (6/6).(foto : Bambang Radar Sukabumi)

SUKABUMI — 256 Calon Jemaah Haji (Calhaj) asal Kota Sukabumi diberangkatkan menuju tanah suci, Selasa (6/6). Pemberangkatan kloter 38 ini, langsung dilepas Walikota Sukabumi Achmad Fahmi di Gedung Gedung Harsa, Jalur Lingkar Selasatan, dengan mendapatkan pengawalan ketat dari jajaran Polres Sukabumi Kota.

“Jemaah haji yang jumlahnya hanya satu kloter dengan 256 orang saat ini sudah diberangkatkan,” ungkap Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Kasi PHU) Kantor Kemenag Kota Sukabumi, Abdul Manan kepada Radar Sukabumi, Selasa (6/6).

Bacaan Lainnya

Abdul menjelaskan, para Calhaj ini ditargetkan tiba di Embarkasi sekira pukul 21.25 WIB dan pada Rabu (7/6) sekira pukul 12.05 WIB para Calhaji langsung berangkat menuju bandara.

“Adapun, pemulangan para jemaah haji rencananya akan berlangsung pada Selasa 18 Juli 2023 mendatang,” ujarnya.

Sejauh ini, sambung Abdul, tidak ada kendala yang dapat menghambat proses pemberangkatan haji dan para Calhaj semuanya sudah melengkapi persyaratan baik dokumentasi maupun administrasi.

“Ya, semunya sudah memenuhi persyaratan untuk berangkat menunaikan ibadah haji,” ucapnya.

Abdul menerangkan, usia Calhaji tertua saat ini yakni 84 tahun dan usia termuda berada di 19 tahun.

“Kami berharap, perjalanan ibadah haji saat ini berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan apapun,” tandasnya.

Sementara itu, Walikota Sukabumi Achamad Fahmi menambahkan, terdapat perbedaan hal yang berbeda pada tabun ini yaitu Calhaji lanjut usia (Lansia) tidak ada pendampingan dan tidak ada mahram.

“Ada yang berbeda dengan tahun sebelummya, saat ini Calhaj lansia tidak ada pendamping dan juga tidak ada mahram. Sebab itu, para petugas harus menguatkan komunikasi dan bagai mana hubungan anatara ketua rombongan dengan ketua regu ini juga harus dapat menjalankan pungsinya masing-masing,” ucapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *