LPAR Gelar SOC

SAMBUTAN : CO LPAR Solehudin, saat menyampaikan materi terkait kekerasan terhadap anak kepada warga dalam kegiatan SOC di halaman Desa/Kecamatan Sukaraja, belum lama ini. (foto: IST/Radarsukabumi)

SUKABUMI – Ratusan warga Kecamatan Sukaraja mengikuti kegiatan Sukaraja On Campaign (SOC) yang diselenggarakan di halaman Desa/Kecamatan Sukaraja, belum lama ini.

Kegiatan yang digagas oleh Lembaga Perlindungan Anak dan Remaja (LPAR) dan PUPUK team Yes I Do bekerja sama dengan KPAD dan FAD dua desa yang ada di Kecamatan Sukaraja ini, selain untuk mengaktualisasikan prestasi dan kreatifitas serta bakat anak desa, juga untuk mengkampayekan pencegahan perkawinan anak, kehamilan yang tidak diinginkan dan sunat perempuan

Ratusan warga, selain mengikuti kegiatan SOC, mereka juga mengikuti berbagai macam perlombaan. Diantaranya, lomba bisnis model camvas, lomba menulis masa depan, lomba pidato perlidungan anak dan kegiatan bhakti sosial. Seperti khitanan masal.

Comunity Organizer (CO LPAR), Solehudin mengatakan, munculnya kekerasan bukan saja kegagalan orang tua dan orang dewasa yang berada di sekitar anak dalam menanamkan karakter, disiplin dan nilai-nilai kehidupan kepada anak. Namun, upaya perlindungan anak juga belum benar-benar mengakar.

“Maraknya kekerasan pada anak umumnya disebabkan oleh lemahnya pengetahuan orang tua dan lingkungan terdekat anak mengenai dampak kekerasan terhadap anak,” jelas Solehudin kepada Radar Sukabumi, kemarin (25/12).

Saat ini, sosialisasi terkait upaya perlindungan anak belum menyentuh semua lapisan masyarakat. Bahkan keberadaan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 sebagaimana direvisi dengan Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak belum mengakar. Sekalipun di sebuah kota/kabupaten yang sudah mendapat predikat kabupaten dan kota layak anak.

Tak pelak, kekerasan terus terjadi dan marak. Untuk itu, pelaku kekerasan bebas bergentayangan karena memang mekanisme pelaporan itu tidak mudah diakses oleh masyarakat. “Untuk itu, dalam kegiatan SOC ini, kami selain memotivasi anak supaya terus meningkatkan pendidikan dan keterampilan dalam menyiapkan masa depanya, juga menyampaikan soal tata cara pelaporan ketika mendapatkan atau melihat kekerasan terhadap anak,” bebernya.

Ia berharap setelah diselenggarakannya kegiatan SOC tersebut, kedepannya masyarakat Kabupaten Sukabumi, khususnya warga Kecamatan Sukaraja dapat memahami dan mengejawantakan tiga isu yang terus disosialisasikan oleh team Yes I Do dilingkup masyarakat Desa Sukaraja dan Desa Limbangan.

“Tiga isu tersebut diantaranya stop pernikahan usia anak, stop kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) dan stop kekerasan terhadap perempuan salah satunya stop sunat perempuan,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Desa Sukaraja, Yusuf Khohar mengatakan, kegiatan SOC sangat ditunggu-tunggu oleh pemerintah Desa Kecamatan Sukaraja. Karena menurutnya kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi dari program Yes I Do bersama dengan pemerintah dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi layak anak.

“Tentu sebelum ketahap kabupaten, maka perlu diciptakan desa layak anak dan kecamatan layak anak, maka dari itu kegiatan ini sangat membantu kami untuk selalu mengingat dan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya.

Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Kecamatan Sukaraja, Arid mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan SOC tersebut sebagai penunjang program pemerintah daerah, khususnya pemerintah Kecamatan Sukaraja. “Tentunya hal ini, juga memiliki tujuan dan visi yang serupa. Yakni menciptakan lingkuangan kecamatan layak anak,” tukasnya.

(den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *