CIANJUR – MUI Kabupaten Cianjur menegaskan kepada warga untuk tidak mudah percaya pada setiap ajakan yang mengarah pada keyakinan menyimpang meskipun mengiming-imingi keuntungan.
Terungkapnya Pondok Sekte Sembah Wayang UN-Swissindo yang berlokasi di Kampung Datar Kubang RT2/RW10, Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur menuai sorotan publik.
“Jangan mudah percaya dan tingkatkan lagi pembinaan agamanya. Saya yakin orang-orang yang cerdas tidak akan tertipu,” ujar Sekretaris MUI Kabupaten Cianjur, Kasmiri.
Ia juga meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap warga baru yang berlaku aneh dan bertindak di luar ajaran Islam.
“Bisa jadi itu semua hanya iming-iming kepada warga sekitar agar tergiur untuk bergabung di UN-SWISSINDO, seperti yang sudah-sudah itu semua hanya penipuan,” ungkapnya.
Hingga Kamis (15/3/2018), pemilik peti bernama Kanjeng Maulana Hadi diketahui masih berada di Riau.
Kanjeng Maulana merupakan warga asal Banjaran, Kabupaten Bandung yang menjadi sang pemimpin Sekte UN-SWISSINDO.
Menurut Sekretaris MUI Cianjur, Kasmiri, UN-SWISSINDO dikatakan sesat karena melenceng dari ajaran Islam.
“Secara pandangan agama Islam tentunya sesat karena mereka menyembah wayang yang mereka sebut satria piningit itu,” jelasnya.
(radarcianjur)