Takbir Lebih Awal

Handi-Salam
Handi-Salam

Oleh : Handi Salam

Meski belum saatnya Lebaran Idul Fitri, dipastikan Umat Islam dianjurkan takbir lebih awal pada tanggal 20 April 2023. Ya, pada hari Kamis akan ada Fenomena alam gerhana Matahari super langka, yakni gerhana Matahari hibrida yang akan melintas di atas bumi Indonesia bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444H.

Perkara ini bukan soal mana yang lebih dulu Merayakan Idul Fitri, tetapi merupakan gerhana campuran, ketika gerhana Matahari cincin dan gerhana Matahari total terjadi dalam satu kejadian

Gerhana Matahari hibrida ini terjadi hanya 596 kali dalam 5.000 tahun atau rata-rata 8,8 tahun sekali. Kadang dalam satu abad gerhana hibrida hanya terjadi sekali, atau bahkan tidak terjadi sama sekali.

Gerhana Matahari hibrida terakhir muncul di Indonesia pada 1807 silam. Setelah melintasi langit Indonesia per April 2023, gerhana Matahari hibrida akan bisa diamati lagi pada 2049 mendatang. Mungkin saya masih bisa melihatnya kembali atau tidak.

Ini sebuah fenomena alam yang tidak bisa dihindari. Satu tanda kekuasan tuhan, bukan campur tangan manusia yang memiliki ego sendiri-sendiri. Sebuah hadist Bukhari Muslim menyebutkan ‘Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah’.

Saat gerhana, harusnya manusia takut. Saat itu Pemilik alam ini menunjukan kekuatannya. Bedoa, Bersedekah dianjurkan selain takbir dan sholat Gerhana. Sangat muskil, ketika manusia muslim mendengarkan Ayat-ayat Alquran tidak merasa takut. Imannya diragukan.

Mungkin, saat gerhana tiba. Orang dianjurkan bahkan diwajibkan bertakbir bisa secara sendiri-sendiri ataupun bisa berjamaah di lokasi yang berbeda. Itu pasti dilakukan baik oleh Golongan A atau Golongan B bahkan C, saya bahkan tidak mau bergolongan kalau akhirnya saling bertentangan.

Seperti yang terjadi baru-baru ini, seolah ada polemik ketika Walikota Sukabumi dan Pekalongan disebut tidak memberikan izin publik untuk sholat Berjamaah Sholat Idul Fitri pada hari Jumat.

Nitizen Yang membahas lebih tajam dari pada para tokoh yang berdiskusi di meja. Itulah celakanya media sosial yang bebas seperti saat ini. Sebelum ramai saya sempat mengkomfirmasi kepada Ketua PD Muhammadiyah Kota Sukabumi Ade Rahmatullah jawabannya bikin tenang.

“Sudah komfirmasi dan Diizinkan, Muhamadiyah akan tetap Sholat Idul Fitri di UMMI (Kampus UMMI red)”. Namun, isu ini terlanjur ramai di media sosial (medsos) hingga sampai saat ini jadi pembahasan.

Jangan sampai saling menyakiti, karena jalan surga adalah saling membantu dan bukan menyakiti. Tapi apalah kondisi saat ini, semua serba cepat dan tidak bisa dihindari.

Tapi yang jelas Idul Fitri lebih awal atau tidak, sama-sama merayakan. Yang celaka yang tidak merayakan idul Fitri dengan kesedihan karena tidak melakukan yang terbaik di bulan Ramadan 2023 ini, apalagi puasanya sering disengaja bocor, itu sangat kacau. Semoga bisa ketemu lagi di Bulan Ramadan tahun depan. Amin (*)

Pos terkait