Serangan Ransomware Lockbit 3.0 Bobol Federal Reserve Data Perbankan Amerika Serikat

Ilustrasi RANSOMWARE LOCKBIT

Serangan Global

Bacaan Lainnya

Menurut laporan Unit 42 dari Palo Alto Networks, serangan ransomware global mengalami peningkatan signifikan sebesar 49% dari tahun 2022 ke 2023. Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya yang mengenkripsi data atau menghalangi akses sistem komputer untuk meminta tebusan. Laporan “Ransomware Retrospective” dari Unit 42 mencatat bahwa jumlah korban yang dilaporkan dari situs bocoran ransomware meningkat menjadi 3.998 pada tahun 2023 dari 2.679 korban pada tahun 2022, dengan tambahan 25 situs bocoran baru.

LockBit ransomware tetap menjadi aktor utama, baik secara global maupun di ASEAN dan Indonesia. Menurut Steven Scheurmann, Regional Vice President ASEAN Palo Alto Networks, industri manufaktur, layanan profesional dan hukum, serta teknologi tinggi adalah tiga sektor yang paling sering terdampak serangan ransomware secara global. Di ASEAN, industri manufaktur, ritel, dan konstruksi mendominasi sebagai target utama ransomware.

Amerika Serikat menjadi target utama serangan ransomware pada 2023, diikuti oleh Inggris, Kanada, dan Jerman. Di ASEAN, Thailand adalah negara yang paling sering diserang ransomware, diikuti oleh Singapura, Malaysia, dan Indonesia. Di Indonesia, ransomware tahun 2023 mempengaruhi sektor ritel, transportasi dan logistik, serta utilitas dan energi.

Steven menekankan bahwa faktor seperti percepatan digitalisasi pasca pandemi COVID-19 dan kemajuan teknologi hacker turut memperumit ancaman siber. Kesimpulannya, ancaman siber semakin kompleks dan tersebar luas, membutuhkan peningkatan strategi keamanan siber dan kerja sama internasional untuk melawan ransomware dan melindungi infrastruktur krusial dari serangan di masa depan. ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *