Masjid di Depok-nya Dallas

Oh… itu dia. Ada menara kecil. Di atas bangunan yang itu. Dengan cincin bulan di atasnya. Langsung saya percaya: yang itu masjidnya. Memang masih sepi. Yang tampak ramai adalah kios di seberang masjid: kios burger. Juga di pom bensin di dekatnya.

Atau di Supermercado Monterry. Ini pasti supermarketnya orang Mexico. Mungkin pemiliknya berasal dari kota Monterry. Tidak jauh dari Laredo.

Inilah masjid dengan lapangan parkir terluas. Jadi satu dengan lapangan parkir supermarket. Masjid DeSoto ini dulunya memang perkantoran. Dibeli tahun 1997. Dijadikan masjid. Sambil menunggu magrib saya membuat video. Itu dia satu jamaah datang. Terlihat dari topi hajinya. Dan brewoknya. Sekalian ia saya masukkan video: berasal dari Palestina. Saya dipersilakan masuk. Lebih baik menunggu di dalam, katanya.

Betul. Masjid ini luas sekali. Untuk ukuran Amerika. Bisa untuk 400 orang. Di depan tempat imam terlihat Quran jumbo. Dalam posisi terbuka. Di atas podium. Tulisannya besar-besar. Bisa dibaca oleh imam pun sambil berdiri di tempatnya.

Saya menduga: tarawihnya nanti pasti panjang. Satu malam harus membaca Quran satu juz. Tapi, ini kan sudah hari ke 19 (saat itu). Kok baru dapat setengah ya?

”Memang begitu. Sembilan malam terakhir nanti dibuat lebih panjang,” ujar Qutaiba Abbasi, imam di masjid DeSoto.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *