Anehnya lagu kebangsaan Afghanistan tidak pernah berubah: tetap “Inilah Tanah Air Para Pemberani”. Yang dinyanyikan tanpa musik –saat itu musik dinyatakan sebagai barang haram.
Aslinya lagu kebangsaan itu dinyanyikan oleh ulama Faqir Muhammad Darwish. Yakni seorang yang juga penyanyi lagu-lagu nasyid, khas Timur Tengah.
Saya masih bisa memahami bagaimana sebuah Partai Komunis begitu identik dengan negara. Seperti yang di Tiongkok. Tapi saya masih sulit mencerna bagaimana gerakan politik dan militer sebuah aliran agama bisa begitu identik dengan sebuah negara.
Mungkin bung Mirza atau Pryadi Satriana, atau bung Kliwon yang lebih mampu menjelaskan.