一百二十

Dahlan Iskan
Dahlan Iskan

“Anda ke sana. Durian sudah siap. Saya sudah pesankan,” tulis Robert di WA-nya. Mau tidak mau, apakah pura-pura terpaksa, saya ke sana. Durian sudah dibayar. Sayang kalau tidak dimakan. Kebetulan ada dua teman asal Sichuan, Tiongkok, yang mau gabung di durian. Ia bekerja di Singapura.

Bacaan Lainnya

Mereka bercerita, orang-orang Tiongkok kini gila durian. Itu dibenarkan oleh penjual durian.

“Durian terbaik Malaysia sekarang dikirim ke sana. Dengan harga lebih baik. Kami hanya dapat seperlimanya,” ujar penjual durian itu.

Selesai makan durian, acara makan malam sudah menanti. Teman lain yang dari Singapura akan bergabung. Demikian juga yang asal Fujian. Total 7 orang.

“Ini pasti seru,” kata saya dalam hati.

Acara makan malam itu pasti panjang. Pasti akan ada ”upacara” setelah makan. Tidak mudah berhenti. Khas mereka. Saya sudah hafal.

Saya pun bertanya pada tamu asal Sichuan itu: berapa persen orang Tiongkok yang kini suka durian. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *