Sempat di Diagnosa Dokter Aneh, Petugas KPPS Bojong Genteng Akhirnya Meninggal

SUKABUMI,RADARSUKABUMI.Com— Peli Supeli, anggota KPPS di TPS 16 Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, akhirnya menghembuskan napas terakhir pagi ini sekira pukul 07,00 WIB di Rumah Sakit (RS) Sekarwangi Cibadak. Kabar meninggalnya Peli yang juga sebagai Ustad diketahui tersebar dari media perpesanan WhatsApp.

“Innalilahi wa inna ilaihi rojiun telah meninggal dunia bapak ustad Peli Supeli petugas KPPS TPS 16 Desa Cibodas Kecamatan Bojonggenteng Kababupaten Sukabumi pada hari ini di RS Sekarwangi Cibadak menderita sakit setelah menjadi anggota KPPS. Semoga diterima iman islamnya diampuni segala dosanya keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan,”Tulis Anggota Panwacam di Kabupaten Sukabumi A Up Riyanto.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya diketahui, pejuang demokrasi ini dilarikan ke RSUD Sekarwangi, namun hasil diagnosa pihak dokter tidak jelas apa jenis penyakitnya. Bahkan selamat penanganan medis anggota KPPS ini tidak menunjukan progres.

“Dari hasil konfirmasi ke PPS yang bersangkutan memang sakit. Malah, Peli sempat dirawat di rumah sakit namun kondisinya tidak ada progres. Keluarganya tidak menginginkan lagi dirawat di rumah sakit setelah melihat kondisinya seperti itu. Diagnosa dokter juga belum jelas,” ujar Ferry

Mencuatnya kabar sakitnya petugas KPPS ini setelah akun milik Deasy Nurfauziah memposting kondisi terkini Peli. Dalam postingannya, dia juga melampirkan dua foto Peli yang masih terbaring sakit. Diketahui Peli merupakan warga Kampung Limbangan RT 17/03 Desa Cibodas, Bojonggenteng, Sukabumi.

“Dari selesai menjalankan tugas sebagai anggota KPPS sampai hari ini mengalami sakit yang tidak kunjung sembuh. Malah 1 minggu ini korban mengalami tidak sadarkan diri total,” tulis Deasy.

Terakhir tiga hari lalu tepatnya, tanggal 16 Mei 2019 kata-kata terakhir yang keluar dari mulut Peli hanya menyebut salah satu nama capres.

“Yang menjadi miris dari pertama sakit sampai tidak sadarkan diri saat ini korban belum mendapatkan penanganan yang maksimal. Yang paling sangat prihatin korban adalah seorang guru ngaji dan juga seorang DKM masjid sekaligus imam mesjid Jami di kamping kami,” terangnya.

Dari data terakhir sementara KPU, jumlah petugas KPPS hingga Kamis (16/5/2019) dilaporkan yang wafat 486 orang. Jumlah petugas KPPS yang sakit mencapai 4.849 orang, sehingga total petugas yang sakit dan meninggal sebanyak 5.335 orang.

(die)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *