Pesan Penting Demokrasi Sehat untuk Calon Kepala Daerah Kabupaten Sukabumi

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Komunitas Demokrasi Sehat menyoroti pelaksanaan Pilkada Kabupaten Sukabumi tahun 2020 yang dilakukan di tengah pandemi virus corona atau COVID-19. Komunitas yang getol kampanye masyarakat sehat, politik sehat untuk demokrasi sehat di media sosial ini, meminta agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukabumi dan KPU Kabupaten Sukabumi untuk memperketat pelaksanaan SOP pengawasan dan penyelenggaraan tahapan Pilkada ditengah Pandemi korona.

Diketahui, skenario penyelenggaraan Pilkada di tengah pandemi telah di atur dalam KPU Nomor 6 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota serentak lanjutan dalam kondisi Bencana nonalam Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Kemudian, Peraturan Badan Pengawas Pemilu (Perbawaslu) terkait penerapan protokol kesehatan pada Pilkada 2020.

Bacaan Lainnya

Inisiator Komunitas Demokrasi Sehat, Lupi Pajar Hermawan mengungkapkan, penyelenggaraan pemilu pada masa Pandemi Covid-19 ini harus didukung oleh kesadaran semua pihak untuk tetap memberlakukan protokol kesehatan pada setiap tahapan Pilkada.

“Secara aturan memang, sudah cukup rinci SOP penyelenggaran dan pengawasan Pilkada pada masa pandemi Covid-19 telah diatur, namun itu tidak cukup jika tidak didukung dengan kesadaran oleh semua pihak, baik itu KPU, Bawaslu, peserta Pilkada, partai politik dan masyarakatnya,” jelasnya, Selasa (8/9/2020).

Maka dari itu, Komunitas Demokrasi Sehat meminta, terutama KPU dan Bawaslu memperketat SOP penyelenggaran dan pengawasan Pilkada ditengah Pandemi ini. Karena, indikator suksesi Pilkada kali ini bukan hanya sebatas terpilihnya pemimpin baru di Kabupaten Sukabumi. Melainkan, yang lebih penting adalah urusan kemanusiaan, yakni kesehatan masyarakat ditegah pandemi.

“Jangan sampai, Pilkada ini menjadi pelajar baru Covid-19. Maka dari itu, protokol kesehatan harus menjadi kesadaran bersama. Termasuk, yang lebih penting adalah ketegasan dari Bawaslu dan KPU serta para peserta sekaligus partai politik dan pendukungnya, jangan sampai malah memberikan contoh yang kurang baik,” tegasnya.

Lebih jauh, Upi sapaan karib inisiator Demokrasi Sehat mengungkapkan, para pahlawan demokrasi karena bekerja saat Pemilu 2019 bisa di jadikan pelajaran. Maka penting dan harus jadi komitmen bersama, patuh dengan protokol kesehatan demi suksesnya Pilkada 2020.

“Ayo kita semua sama-sama membangun kesadaran akan pentingnya penerapan protokol kesehatan pada Pilkada ditegah pendemi ini, saya tidak mengharapkan urusan kemanusiaan ditukar gulingkan dengan kepentingan politik,” pungkasnya. (izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *