Kawal Pilgub, KP2SM Jabar Gelar Diskusi

SUKABUMI— Untuk mengawal Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat yang damai serta demokratis, Komite Pergerakan Pemuda Santri dan Mahasiswa Jawa Barat (KP2SM JABAR) menggelar kegiatan diskusi dan silaturahmi, Kamis (8/3) kemarin.

Diskusi yang dilaksanakan di Mouzaka cafe Jalan Padjajaran 1 No 24 Sukamantri rambay Cisaat Kabupaten Sukabumi dihadiri oleh sejumlah tamu udangan dari berbagai elemen masyarakat mulai dari Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Sukabumi, Tokoh masyarakat dan Akademisi.

Dede Heri selaku panitia kegiatan mengatakan, bahwa tujuan dari kegiatan diskusi dan silaturahmi ini adalah untuk membahas isu-isu yang menyebabkan keresahan di masyarakat jelang pilgub 2018 mendatang. Kegiatan yang bertema ‘Mengawal Pilgub Jabar yang Damai Dimokratis dan mencari sosok pemimpin Jabar kedepan ditengah kompleksitas permasalahn dan tangtangan perubahan zaman’ diharapkan bisa mencari solusi dengan fikiran jernih dan jiwa yang sehat, supaya bisa mendapatkan solusi dan menjawab semua keresahan yang terjadi serta menghasilkan pemimpin yang diharapkan oleh seluruh masyarakat.

“Pilgub Sebagai momentum demokrasi, harus menjadi pesta demokrasi rakyat. Bukan pesta elit politik semata. Rakyat menentukan pilihan dan nasib untuk kemajuan dan kesejahtraan di jawa barat. Pilgub jabar jangan hanya sekedar menjadi prosedur demokrasi penggantian kekuasaan tetapi harus memiliki subtansi untuk melahirkan pemimpin terbaik bagi masyarakat Jawa Barat, “ujar Dede dalam rilisnya yang diterima koran ini
Menurutnya, kedepan akan semakin banyak tantangan di era digital dan pasar bebas. Sehingga sudah seharusnya dibutuhkan pemimpin yang kuat dan tegas berani dalam menghadapi tantangan dari berbagai gempuran kepentingan luar/asing yang akan menguasai jawa barat.

Oleh sebab itu Jabar membutuhkan pemimpin yang bisa menghadapi dalam setiap permasalah yang akan semakin banyak untuk menghancurkan masyarakat.
“Karena Jawa Barat adalah salah satu daerah sasaran yang dijadikan target oleh faham radikal barat maupun timur, maka untuk itu kita sangat membutuhkan sosok pigur yang tepat dan mampu menghadapi berbagai permasalahan dari faham-faham radikal, “terangnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *