Ribuan Pelajar SMKN 4 Ikuti PAS Di Gelar Bergantian, Lantaran Minim Ruangan

SUKABUMI — Ratusan pelajar SMKN 4 Kota Sukabumi, terlihat antusias mengikuti Penilaian Akhir Semester (PAS) ganjil di hari pertama, kemarin (4/12).

Kegiatan PAS tersebut, merupakan salah satu media untuk mengukur kemampuan para pelajar dalam menjawab soal yang diberikan guru.

Sehingga, hasilnya akan menjadi barometer peserta didik dalam menyerap materi pembelajaran yang diberikan guru guna menjadi laporan kepada orang tua pelajar serta menjadi selah satu persyarakatan kelulusan dan kenaikan kelas.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) SMKN 4 Kota Sukabumi, Kurnia Setiawan didampingi Sekertaris Pokja, Agus Sifti Ahmad mengatakan, pada hari pertama ini mata pelajaran yang diujikan yakni, Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan Bahasa Indonesia.

“Sedikitnya 1.200 pelajar saat ini yang mengikuti PAS ganjil. Sementara, ujian rencananya akan berlangsung selama lima hari,” kata Kurnia kepada Radar Sukabumi, kemarin (4/12).

Kurnia mengaku, pelaksanaan ujian berjalan dengan lancar dan aman, tanpa ada hambatan. Hanya saja, lantaran kekurangan lokal kelas terpaksa pihaknya menggunakan sistem shift pagi dan shif siang. Kelas XII dan XIII masuk pagi, semenatara kelas XI shift siang.

“Ya, demi kelancaran proses PAS ganjil kami membagi waktu pagi dan siang agar tidak menghambat ujian,” tuturnya.

Diterangkan dia, ujian berbasis kertas tersebut merupakan yang terakhir kalinya diselenggarakan di sekolah. Pasalnya, pada ujian nasional nanti semua sekolah diwajibkan menggunakan sistem Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

Namun, karena sekolah belum memiliki software untuk menunjangnya, sementara menggunakan sistem tradisional.

“Untuk ujian nanti, kami akan berusaha melengkapi semua sarana dan prasarana memadai demi menunjang ujian berbasis komputer,” terangnya.

Menurut dia, SMKN 4 saat ini, sudah memiliki 120 unit komputer untuk mengikuti UNBK nanti. Meski masih kekurangan 16 unit komputer tetapi pihaknya optimis pada waktu ujian nanti akan bisa dilengkapi.

“Jika sekolah belum ada anggaran untuk penambahan unit komputer bisa saja semua laptop guru dipinjamkan kepada pelajar demi suksesnya UNBK mendatang,” imbuhnya. (cr16/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *