Mahasiswa STISIP WM Lepasliarkan 200 Tukik

SUKARELA: Ratusan mahasiswa STISIP WM bersama Kecamatan Ciracap serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi mengkampanyekan pentingnya menjaga dan melestarikan penyu hijau di Pantai Pangumbahan Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Sebanyak 200 ekor tukik (bayi penyu,red) dilepasliarkan di Pusat Penangkaran Konservasi Penyu Pantai Pangumbahan Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi pada Sabtu (3/8). Pelepasan tukik tersebut dilakukan ratusan mahasiswa STISIP Widyapuri Mandiri (WM) Sukabumi yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bersama Kecamatan Ciracap serta Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sukabumi.

Ketua STISIP WM Pepep Sulaeman mengatakan, kegiatan pelepasliaran bayi penyu itu dilakukan secara sukarela dengan tujuan untuk mengedukasi dan mengkampanyekan kepada generasi muda khususnya mahasiswa STISIP tentang pentingnya pelestarian satwa, salah satunya penyu hijau. Terlebih penyu hijau saat ini sudah mulai langka.

Bacaan Lainnya

“Untuk jenis penyu yang ada di Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi ini hijau yang memang keberadaannya sudah terancam punah, apa karena memang faktor alam atau tangan manusia sendiri dan secara kebetulan mahasiswa kami sedang melakukan KKN di Kecamatan Ciracap,” terang Pepen Sulaeman saat dihubungi Radar Sukabumi, kemarin (5/8).

Tentunya sebagai mahasiswa terpelajar, pihaknya ingin memberi contoh. “Kita ingin memberikan contoh sekaligus mengkampanyekan tentang pentingnya menjaga dan melestarikan penyu hijau ini kepada masyarakat,” tuturnya.

Kegiatan itu sekaligus sebagai kegiatan penutupan KKN. Di mana salah satu acaranya melepasliarkan tukik. “Adapun mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 190 mahasiswa,” ulasnya.

Sementara itu, Camat Ciracap Asep Mulyani mengatakan, Pusat Penangkaran Konservasi Penyu ini satu-satunya yang ada di dunia. Di mana pelepasan tukik ini dilakukan dari sore menjelang maghrib, setelah telur-telur penyu yang ada di Pusat Konservasi Penyu menetas.

“Saya sangat mengapresiasikan adik-adik dari mahasiswa STISIP WM ini, mereka mau ikut membantu melepasliarkan tukik di mana tukik ini juga menjadi kebanggan bagi warga Kecamatan Ciracap,” ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang mahasiswa STISIP WM, Utami mengaku sangat bangga dan senang bisa mengikuti prosesi pelepasan tukik. Menurutnya ini adalah pengalaman yang sangat berharga karena bisa ikut melestarikan. Ia pun berharap penyu hijau yang sudah langka tersebut tidak punah.

“Dari tukik yang dilepas biasanya hanya 1 persen yang tumbuh menjadi dewasa, artinya dari 1000 tukik yang dilepas di Laut hanya 10 ekor yang bisa tumbuh menjadi dewasa dengan perjuangan yang berat,” tutupnya.

 

(wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *