Lulusan Madrasah Berdaya Saing di Masa Depan

JAKARTA – Pemerhati pendidikan yang juga praktisi bidang humaniora Amizar Isma menyatakan, madrasah menghadapi tantangan besar untuk mendongkrak anak didiknya agar inovatif dan berdaya saing.

Sebab, era informasi menuntut sumber daya manusia (SDM) yang inovatif dan mampu berkompetisi agar bisa mengisi lapangan kerja di masa mendatang.

Bacaan Lainnya

Amizar mengatakan itu di sela-sela kegiatan Youth Involvement Forum 2017 di Jakarta yang sudah berlangsung sejak Rabu (12/12). Kegiatan itu diselenggarakan oleh Indonesia Youth Forum (IYF) yang dipimpin Amizar.

Menurut Amizar, keberhasilan madrasah menghasilkan lulusan yang berdaya saing dan inovatif akan menempatkan sebagai institusi pilihan sekaligus memberi kontribusi yang lebih besar dalam syiar agama dan memajukan pendidikan nasional.

“Kami harap madrasah dapat menginspirasi hadirnya kolaborasi multisektor dan multiaktor dalam pemberdayaan dan peningkatan daya saing madrasah di era modern,” ujarnya.

Untuk itu, IYF pun berupaya mencari siasat guna mendongkrak daya saing lulusan madrasah. Salah satunya melalui Youth Involvement Forum sebagai ajang untuk bertukar ide dan pikiran.

“Indonesia Youth Forum menginisiasi lahirnya Youth Involvement Forum sebagai forum tukar pikiran dan gagasan pemuda bersama stakeholder terkait upaya memperkuat daya saing Indonesia dalam rangka membangun jaringan dan revitalisasi pendidikan berbasis dunia industri dan entrepreneurship,” cetus direktur eksekutif IYF itu.

Menanggapi hal itu, Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kemahasiswaan Kementerian Agama (Kemenag) Ahmad Umar mengaku sedang menyiapkan berbagai program untuk melahirkan siswa madrasah yang berdaya saing dan kompetitif untuk era milenial.

Untuk itu, Kemenag berupaya mendongkrak kompetensi siswa madrasah untuk tiga sektor strategis, yakni perguruan tinggi, pekerja profesional dan kewirausahaan melalui pendidikan vikasi.

“Kami sedang membangun madrasah vokasi sebagai salah satu instrumen pendukung penguatan minat dan bakat berbasis kebudayaan dan kearifan lokal agar menghasilkan produk yang khas kompetitif,” kata Umar.

Lebih lanjut Umar menjelaskan, pihaknya juga tengah mengkasi korelasi antara kurikulum dan metodologi pembelajaran di madrasah dengan kebutuhan pekerjaan di masa mendatang.

Tujuannya agar ada keterkaitan dan kesepadanan lulusan madrasah dengan dunia usaha dan industri. “Kami juga harus mempersiapkan SDM yang qualified serta inovatif dan berdaya saing agar mampu mengisi ruang kosong di tiga sektor diatas,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *