Keren, ASMA Sukabumi Ciptakan Generasi Cerdas dan Islami

BERPRESTASI: Walikota Sukabumi Achmad Fahmi foto bersama Direktur ASMA Cabang Sukabumi Ari Ruspitasari (kiri), Komisaris ASMA Sukabumi Elis Ade (kanan) dan para wisudawan-wisudawati di Gedung Juang, Kota Sukabumi.

SUKABUMI – Direktur Adil Sempoa Mandiri (ASMA) Cabang Sukabumi Ari Ruspitasari menegaskan, Indonesia sedang mencari generasi harapan yang mampu mengendalikan segala persoalan. Itu artinya, mereka harus terus belajar dan semangat menuju generasi harapan bangsa.
Perempuan berhijab itu berharap, generasi penerus bangsa dalam hal ini pelajar tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual semata. Tetapi, mereka juga memiliki kecerdasan spiritual. Untuk itulah ASMA Cabang Sukabumi berkomitmen mendidik seluruh peserta didiknya untuk berkembang menjadi insan yang memiliki keunggulan intelektual di bidang masing-masing dibarengi dengan kecerdasan spiritual yang tinggi.
“Keduanya diterapkan para ustazah ASMA dalam setiap aktivitas belajar mengajar plus nilai-nilai Islami,” tegas Direktur Asma Cabang Sukabumi, Ari Ruspitasari kepada Radar Sukabumi, Minggu (3/2).
Menurutnya, belajar di ASMA adalah proses penanaman nilai, akhlak dan melatih berhitung dengan metode aritmetika. “Alhamdulillah seluruh anak didik kami begitupun semua lulusan ASMA terbukti mampu berhitung lebih cepat dari kalkulator,” terangnya.
Salah satu buktinya terlihat dalam kegiatan yang telah dilaksanakan ASMA Cabang Sukabumi yaitu Lomba Mental Aritmetika dan Wisuda 2019. Kegiatan yang dipusatkan di Gedung Juang Kota Sukabumi, Minggu (27/1). Bahkan Walikota Sukabumi Achmad Fahmi yang langsung mewisuda 48 pesertanya. Selain wisuda, kegiatan yang juga dihadiri Komisaris ASMA Sukabumi Elis Ade itu juga dipenuhi oleh 350 peserta olimpiade aritmetika yang berasal dari seluruh unit ASMA yang tersebar di Kota dan Kabupaten Sukabumi.
“Di ASMA, anak-anak menjadi aktif dan kreatif karena dilatih dengan metode mental aritmetika yang mampu menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Hal itu sangat membantu dalam rangka pencapaian prestasi yang lebih tinggi serta mempunyai olah pikir yang kreatif,” ujarnya.
Terbukti banyak lulusan ASMA yang tampil menjadi juara kelas di sekolahnya dan juara di berbagai lomba baik tingkat lokal, regional, nasional hingga internasional. Lulusan kami juga banyak yang diterima menjadi siswa di sekolah-sekolah favorit.
“Menghitung menggunakan teknik aritmetika dalam hal ini hanya membutuhkan daya ingat yang kuat. Selain digunakan untuk dapat menghitung dengan cepat, aritmetika ini juga dapat membentuk karakter anak dan membina minat anak pada pelajaran matematika dan membuat lingkungan sekolah menjadi menarik bagi anak,” ulasnya.
Anak-anak yang mengikuti kursus mental aritmatika ini pun beragam. Ada yang dari TK, SD dan SMP. Namun, kebanyakan yang mengikuti kursus adalah anak-anak SD. Untuk usia yang dibolehkan mengikuti kursus mental aritmatika ini, usia efektif adalah dari usia 6 hingga 12 tahun. Usia ini dikatakan efektif, karena pada usia tersebutlah pola pikir anak akan terbentuk.
Sementara itu Walikota Sukabumi Achmad Fahmi berterima kasih kepada ASMA Sukabumi yang dipelopori Ari Ruspitasari lantaran telah berkontribusi dalam pembangunan di bidang pendidikan.Tidak bisa dipungkiri seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi, telah mengubah perilaku dan pola hidup anak-anak zaman sekarang.
“Sebagai orang tua kita wajib memberi support pada perkembangan anak-anak kita dan mulai menyeimbangkan perilaku hidup anak-anak jangan sampai mereka hanya aktif atau mempunyai kemampuan di salah satu bidang saja,” tutur pria yang akrab disapa Fahmi.
Ia menilai, penyeimbangan antara otak kanan dan kiri sangat penting bagi perkembangan mentalitas dan karakter anak.
“Anak-anak mempunyai ketepatan dalam berpikir, ketelitian dalam bersikap dan kecerdikan dalam menangkap peluang. Disinilah fungsi otak kanan menjadi penyeimbang , apabila anak-anak mempunyai kelebihan di otak kirinya,” paparnya.
Bagi Pemerintah Kota Sukabumi, pihaknya sangat terbantu dengan kehadiran ASMA, karena telah turut andil mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas. Karena kedepannya daerah atau negeri ini membutuhkan generasi yang akan mewarisi negeri ini kearah yang lebih baik.
“Insya Allah jika anak kita dipersiapkan dengan sebaik-baiknya, kedepan pasti akan menjadi generasi yang lebih baik. Saya yakin di ASMA ini bukan hanya diajarkan untuk hidup saja, tetapi juga diajarkan untuk taat kepada sang pencipta,” tandasnya. (*/sri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *