KKN STIE PGRI Sukabumi Penuh Inovasi

Sekretaris Kelompok 7 KKN-PPM STIE PGRI Sukabumi Yulia Shafarwati menyerahkan bantuan untuk DKM masjid.

Kelompok 7 Berdayakan Masyarakat dengan Program Unggulan

KAMPUS SUKABUMI – Bagi mahasiswa Semester VII Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) PGRI Sukabumi, Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) tidak sekadar formalitas memenuhi kewajiban menjelang akhir kuliah.

Mereka justru menjadikan ajang ini untuk mengintegrasikan antara kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Seperti yang dilakukan para peserta Kelompok 7 KKN-PPM STIE PGRI Sukabumi.

Mengambil tempat di Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, peserta Kelompok 7 aktif mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah melalui tiga program unggulan langsung kepada masyarakat.

Program tersebut diramu khusus dengan penuh inovasi dan kreasi, agar bermanfaat bagi masyarakat di tempat KKN-PPM mereka.

Dosen Pembimbing Lapangan STIE PGRI Sukabumi Toha Rianto mengatakan, KKN sesungguhnya merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional dan kemitraan sebagai implementasi Tridharma Perguruan Tinggi.

Poin penting itulah yang ditekankan oleh STIE PGRI Sukabumi dalam pelaksanaan KKN-PPM di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, hingga substansi dari Kegiatan KKN-PPM dipahami betul oleh mahasiswa.

“Demikian juga dengan Kelompok 7 di Desa Bojongraharja yang dalam menjalankan tugas KKN-PPM ini selalu mengintegrasikan antara kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” tutur Dosen Pembimbing Lapangan STIE PGRI Sukabumi Toha Rianto melalui keterangan resminya, Selasa (19/3).

Ia menjelaskan, KKN memberdayakan masyarakat merupakan salah satu mata kuliah interdisipliner yang wajib ditempuh mahasiswa.

Untuk itu kegiatan yang diselenggarakan mulai 26 Februari dan ditutup pada Minggu, 17 Maret 2019 itu bertujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa melalui pengalaman nyata.

“Sekaligus meningkatkan kapasitas bersosialisasi para mahasiswa kami secara langsung di masyarakat,” terangnya.

Pantauan Radar Sukabumi, mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 7 KKN-PPM mampu memberi kontribusi positif bagi masyarakat baik dalam hal peningkatan kualitas kesejahteraan maupun tingkat pendidikan masyarakat.

Mereka terlihat kompak dan begitu aktif memberdayakan masyarakat setempat secara berkesinambungan. Selain menjadi inisiator dalam program-program yang mereka bawa untuk diterapkan di Desa Bojongraharja, mereka pun menjadi inovator, mencetuskan ide dan mengeksekusinya bersama masyarakat sehingga membantu meningkatan roda perekonomian warga di sana.

Buktinya, para peserta dari Kelompok 7 bahu membahu mengajarkan masyarakat cara berwirausaha. Para ibu rumah tangga khususnya diajarkan membuat produk yang bernilai jual tinggi dan bergizi tinggi, berupa olahan ikan lele menjadi abon lele.

Ketua Kelompok 7, Taufik Ramlan Ginanjar menjelaskan beberapa program unggulan yang dimiliki kelompoknya untuk diaplikasikan di Desa Bojongraharja. Diantaranya program perikanan, pertanian dan bakti sosial (baksos).

“Kita mencoba membuat suatu produk inovasi, hasil panen lele yang melimpah di sini dijadikan abon lele dan otomatis hal itu dapat meningkatan produktivitas masyarakat setempat,” ulasnya.

Sedangkan di sektor pertanian, inovasi yang ditawarkan adalah membuat kemasan dan labeling dengan tujuan supaya harga gabah unggulan organik milik warga setempat naik.

“Kelompok 7 juga membantu pembangunan dan memakmurkan masjid dan memberikan sebuah talang otomatis kepada masyarakat,” imbuhnya.

Senada juga dikatakan Sekretaris Kelompok 7 KKN-PPM STIE PGRI Sukabumi, Yulia Shafarwati.

Mahasiswi berkerudung yang duduk di Semester VII Jurusan Akuntansi di perguruan tinggi yang dipimpin oleh Asep Deni tersebut menegaskan, semua program yang diaplikasikan di lokasi KKN-PPM ini tujuan utama untuk membantu meningkatkan kualitas perekonomian masyarakat.

“Dari sepuluh kelompok di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, kami yakin kelompok 7 yang paling unggul dalam memberikan inovasi dan pemberdayaan terhadap masyarakat,” tutur Yulia.

Putri pasangan Jejen Sujana dengan Dini Sri Rahayu itu berharap, semua program yang diaplikasikan langsung oleh Kelompok 7 ke masyarakat di Desa Bojongraharja bisa memberikan manfaat besar juga menjadi solusi dalam memecahkan persoalan yang ada di masyarakat.

“Mahasiswa KKN-PPM adalah agen perubahan. Agen perubahan pada pembangunan ekonomi dan pendidikan di Indonesia termasuk Sukabumi.

Untuk itu, kami dari Kelompok 7 berupaya semaksimal mungkin memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di sini, baik dalam hal peningkatan kualitas kesejahteraan, peningkatan perekonomian maupun tingkat pendidikan masyarakat,” ungkapnya dengan penuh percaya diri.

Semua program yang dibawa Kelompok 7 KKN-PPM STIE PGRI Sukabumi ternyata direspon positif oleh Kepala Desa (Kades) Bojongraharja, Sudarmat.

“Kami mengucapakan banyak terimakasih karena pemerintah desa merasa terbantu dengan inovasi dan kreativitas mahasiswa dari Kelompok 7 KKN-PPM STIE PGRI Sukabumi di desa kami ini.

Selain kegiatan yang bersifat pendidikan juga inovasi dalam pemberdayaan ekonomi seperti pembuatan abon lele sangat bermanfaat bagi keberlangsungan warga kami dalam berwirausaha,” tandas Sudarmat. (*/sri)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *