SD dan SMP di Kota Sukabumi Tanam Pohon Langka, Peringati Hari Keanekaragaman Hayati

Peringati Hari Keanekaragaman Hayati Kota Sukabumi
PEDULI LINGKUNGAN: SD dan SMP yang tergabung dalam Children's Forest Program (CFP)OISCA dan ekstrakurikuler Youth Enviromental Club (YEC) SMAN 1 Kota Sukabumi mengadakan kegiatan Greenwave dalam rangka Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang diperingati setiap 22 Mei.

SUKABUMI – Sekolah SD dan SMP yang tergabung dalam Children’s Forest Program (CFP)OISCA dan ekstrakurikuler Youth Enviromental Club (YEC) SMAN 1 Kota Sukabumi mengadakan kegiatan Greenwave dalam rangka Hari Keanekaragaman Hayati Internasional yang diperingati setiap 22 Mei.

Adapun sekolah yang menggelar Greenwave diantaranya SDN Baros Kencana CBM, SDN Cemerlang, SMPN 3, SMPN 6, SMPN 8, SMPN 16, SDN Tonjong 1 dan SDN Tonjong 2.

“Alhamdulilah penanaman pohon yang dilakukan di sekolah masing-masing ini sudah kita lakukan selama satu pekan ini, memang ada beberapa sekolah yang belum melaksanakan dan itu akan menyusul di minggu ini,” terang Koordinator CFP OISCA, Beti Karliati kepada Radar Sukabumi, Selasa (16/5).

Beti mengatakan, selain sebagai bentuk mengkampanyekan Hari Keanekaragaman Hayati kepada para pelajar, kegiatan ini sekaligus juga untuk meningkatkan kesadaran dan menumbuhkan kecintaan terhadap keaekaragaman hayati.

Menurutnya sejumlah pohon yang dibagikan ke masing-masing sekolah untuk kembali ditanam merupakan jenis pohon yang sudah langka seperti pohon Nam-nam, Lobi-lobi, Jamblang, Huni dan Kupa.

“Masing-masing sekolah berbeda-beda sesuai dengan antusias dari masing-masing siswa. Jadi kami memberi challenge bagi yang mau memberikan kenang-kenangan untuk sekolah berilah yang bermanfaat dan bermakna seperti pohon langka ini yang bukan hanya akan dirasakan sekarang tapi akan terus dirasakan oleh adi-adik kelasnya nanti. Pas datang lagi ke sekolah akan ada kenangan yang tersimpan bahwa dulu pohon itu saya yang tanam,” ucap Beti yang juga guru di SMAN 1 Sukabumi ini.

Ia berharap dengan kegiatan tersebut bisa melestarikan tumbuhan yang sudah langka, agar jangan sampai punah dan bisa terus tumbuh untuk bisa kembali dilestarikan ke generasi selanjutnya.

“Jangan sampai pas ditanya tidak tahu padahal ini adalah pohon endemik Indonesia.
Dari pohon yang ditanam di sekolah ini bisa dijadikan sebagai bahan belajar bagi siswa yang ada di sekolah kemudian target dari kegiatan ini tentunya mampu menumbuhkan kecintaan dari siswa untuk melestarikan lingkungan khususnya penghijauan,” pungkasnya. (wdy)

Pos terkait