Situs Judi Online jadi Sponsor, Pemain dan Pelatih Persikabo Digaji Uang Haram

RADARSUKABUMI.com – Kabupaten Bogor dikenal dengan slogan Bogor Tegar Beriman, daerah yang menunjung tinggi nilai keislaman. Namun, seakan mencoreng muka sendiri, tim kebanggaan Kabupaten Bogor, PS Tira-Persikabo, yang belakangan ganti nama menjadi Persikabo 1973, malah menggandeng website judi online SBOTOP jadi sponsor utama.

Manajemen klub nampak lebih rela menggaji ‘duit haram’ kepada pemain, pelatih hingga staf, alih-alih mencari pembiayaan lain yang lebih berkah untuk Laskar Pajajaran.

Bacaan Lainnya

Apalagi, PT Liga Indonesia Baru (LIB) sendiri sudah mengeluarkan larangan klub peserta Liga 1 musim 2020 untuk menjalin kerjasama dengan produk yang berkaitan langsung dengan rokok, minuman beralkohol dan situs perjudian. Melalui surat bernomor 103/LIB/II/2020 per 25 Februari 2020, meskipun tidak menyertakan secara langsung sanksi atau denda bagi tim yang ngeyel.

Namun nyatanya pada laga pertama Liga 1 musim 2020 saat kalah 0-1 dari Arema FC di Stadion Pakansari, Cibinong, Senin (2/2), sponsor utama itu pun masih mejeng di jersey kebanggaan Persikabo 1973.

Penggunaan sponsor situs judi yang mejeng di jersey yang dikenakan Munadi cs itu juga mengundang reaksi banyak pihak, salah satunya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor KH Ahmad Mukri Aji.

Ia mengakui sudah mengetahui terkait hal ini dari berbagai sumber, bahwa tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor menggunkan situs judi sebagai sponsor demi membiayai kebutuhan tim dalam mengarungi musim 2020.

Mukri Aji mengatakan, jika ingin mendapatkan keberkahan, kemajuan dan kesuksesan di berbagai aspek kehidupan, kita harus menghindari diri dari bentuk dan model transaksi yang mengandung unsur perjudian.

“Yang jelas-jelas sudah dilarang dan diharamkan oleh Allah SWT. Karena judi atau maisir itu menjadi penghalang atas segala aktifitas yang dilakukan, bakal jauh dari rida Allah,” katanya kepada Metropolitan (Radarsukabumicom grup), kemarin.

“Padahal kalau kita ingin mendapatkan nilai keberkahan, kemajuan dan kesuksesan, kita mesti menghindari dari bentuk dan model transaksi yang mengandung unsur perjudian yang dilarang dan diharamkan oleh Allah SWT,” sambungnya.

Menurutnya, sumber pendapatan yang didapatkan dari sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT, maka keberkahan pun akan hilang. Ketika pendapatan klub, misalnya, diperoleh dari cara yang diharamkan, maka pendapatan untuk pemain, pelatih, staf hingga yang lain dalam manajemen pun menjadi tidak berkah.

“Konklusi pemahamannya seperti itu ya. Sumbernya saja dari yang diharamkan. Tapi, kalau soal masuk surga atau neraka itu urusan Allah SWT. Yang pasti pakai uang halal saja belum tentu masuk surga, apalagi yang pakai yang haram,” ujarnya.

Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi, Direktur Pengembangan Bisnis Persikabo 1973 Rhendie Arindra belum memberikan tanggapan terkait hal ini. Pesan singkat dan sambungan telepon yang dilayangkan pewarta hingga Minggu (8/3) pukul 15:00 WIB, belum juga direspon.

Namun, ia pernah menyebut bahwa saat ini manajemen masih melakukan rapat internal terkait regulasi dan larangan dari PT LIB itu. Sponsor yang ramai menjadi perbincangan khalayak, baik Kabupaten Bogor hingga nasional.

Musim lalu pun saat masih bernama PS Tira-Persikabo pernah menjalin kerjasama dengan M88FC pada musim 2019, yang notabene serupa dengan SBOTOP. “Masih dirapatkan secara internal dulu,” singkatnya.

Sebelumnya, Persikabo 1973 masih menjadi buah bibir karena kontroversi penggunaan situs judi online sebagai sponsor. Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Mochamad Iriawan menegaskan, ada aturan yang dikeluarkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Shopee Liga 1 2020, yang melarang adanya klub peserta menjalin kerjasama dengan produk yang berkaitan langsung dengan rokok, minuman beralkohol dan situs perjudian. Melalui surat bernomor 103/LIB/II/2020 per 25 Februari 2020.

“Aturan itu dari PT LIB sebagai operator, mereka yang menerapkan regulasi. Sehingga akan ada langkah-langkah yang mereka lakukan. Mereka lebih berkewenangan,” katanya.

Namun, mantan Kapolda Jawa Barat itu mengaku akan memantau pelaksanaan regulasi itu. Sebab, berkaca pada musim-musim sebelumnya, ada tindakan bagi tim yang ‘ngeyel’ dan tidak mematuhi aturan dari operator. Ada tidnakan bagi tim yang sponsornya berafiliasi dengan perjudian.

“Tahun sebelumnya juga kan pernah ada, musim-musim kebelakang. Ada punishmnent yang sama, bahwa melarang sponsor tim yang berafiliasi dengan situs perjudian. Tentu operator yang punya wewenang langsung,” tegas Iwan Bule, sapaan karibnya. (ryn/c/rez/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *