Dari keterangan AN, ratusan amunisi itu diperoleh dari LT yang ditangkap di Jayapura. Terungkap asal amunisi yakni dari dua oknum TNI AD tersebut. AN mengaku amunisi itu dibeli seharga Rp 200 ribu per butir sehingga seluruhnya Rp 123 juta.
Menurut Faizal, belum diketahui pasti asal uang yang digunakan untuk beli amunisi tersebut. Sebelumnya, direskrimum mengatakan bahwa polisi ketika menangkap AN di Elelim, Kabupaten Yalimo membawa 615 butir peluru dengan sepeda motor menuju Wamena.(*)