Rusuh Deiyai Papua, 2 Sipil dan 1 TNI Tewas, Massa Rampas Senjata

Ilustrasi

JAYAPURA – Kabar duka berembus dari Kabupaten Deiyai, Papua, Rabu (28/8) sore. Satu prajurit TNI tewas saat mengawal demonstrasi yang berujung ricuh di depan kantor Bupati Deiyai, Papua.

Sebanyak 11 pucuk senjata api milik prajurit TNI AD dilaporkan hilang dalam insiden kerusuhan yang terjadi di Deiyai, Rabu (28/8). Termasuk satu pucuk senpi yang dipegang almarhum Serda Rikson.

Bacaan Lainnya

Dillaporkan 11 pucuk senpi jenis SS 1 itu hilang beserta magasen yang berisi pelurunya. Kapendam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto kepada ANTARA, Rabu sore belum bisa memastikan informasi tersebut karena saat ini masih menunggu laporan.

“Belum ada laporan tentang 10 pucuk yang diinformasikan hilang,” kata Letkol CPL Eko yang mengaku satu pucuk senjata api yang dipegang alm Serda Rikson juga hilang.

“Memang ada anggota kami yang meninggal,” kata Kapendam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto saat dihubungi awak media, Rabu.

Diketahui prajurit TNI yang meninggal dunia yakni Serda Ricson. Korban meninggal karena diduga kuat mendapat sabetan parang dan panah dari massa demonstrasi yang rusuh di kantor Bupati Deiyai, Papua. “Korban kena panah dan parang. Di kepala,” ujar dia.

Namun, Eko tidak mengetahui secara persis jumlah sabetan parang yang bersarang ke tubuh korban. Perwira menengah itu hanya menyebut jenazah kini telah diterbangkan ke Nabire, Papua.

Setelah itu, jenazah rencananya akan diterbangkan ke Jakarta, lalu dilanjutkan ke Palembang, Sumatra Selatan untuk dikebumikan. “Kebetulan (asal) dari Palembang, mungkin besok ke Jakarta dahulu. Sementara kami bawa ke Nabire,” katanya.

Dijelaskan, jenazah Serda Rikson akan dievakuasi ke Nabire dan dua anggota lainnya mengalami luka-luka, seorang di antaranya yaitu Sertu Sunendra.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *