Puan : Vaksin Anak 5–11 Tahun bisa Normalisasi Pendidikan

Ketua DPR Puan Maharani (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

JAKARTA — Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik rencana pemberian vaksin Covid-19 bagi anak usia 5-11 tahun. Pemberian vaksin bagi penduduk usia tersebut akan semakin memperluas cakupan warga negara yang terlindungi dari virus korona.

’’Setelah ditunggu-tunggu, kita bersyukur akhirnya rencana pemberian vaksin untuk anak 5-11 tahun akhirnya mulai berjalan. Ini perkembangan baik, karena prinsipnya setiap warga negara usia berapapun berhak atas kesehatan, termasuk terlindungi dari Covid-19,” kata Puan kepada wartawan, Jumat (29/10).

Bacaan Lainnya

Puan menegaskan, DPR RI siap mengawal proses pemberian emergency use authorization (EUA) vaksin Covid-19 bagi anak usia 5-11 tahun yang sekarang sedang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). ’’Anak-anak harus terlindungi dari korona. Semakin cepat izin keluar semakin baik. Namun BPOM juga tidak perlu merasa diburu-buru karena prinsip keamanan vaksin harus menjadi prioritas,” katanya.

Saat ini ada tiga merek vaksin Covid-19 yang sedang diuji klinis oleh BPOM untuk anak usia 5–11 tahun, yakni Sinovac, Sinopharm, dan Pfizer. Puan berharap agar proses uji klinis berjalan lancar sehingga target pemberian vaksin pada awal tahun 2022 bisa terlaksana.

Puan pun meminta pemerintah menyiapkan berbagai sarana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan vaksinasi bagi anak-anak usia 5–11 tahun, sembari menunggu proses izin penggunaan vaksin. ’’Fasilitas kesehatan dan tenaga medis harus disiapkan sebaik-baiknya di seluruh daerah. Karena sasaran vaksin untuk anak-anak, tentunya treatment juga harus disesuaikan,” tutur Puan.

Mantan Menko PMK itu yakin jika vaksinasi kepada anak berjalan lancar, dunia pendidikan nasional akan kembali normal. Apalagi pemerintah mendorong satuan pendidikan di daerah dengan status PPKM level 1-3 untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. ’’Pembelajaran tatap muka untuk semua satuan pendidikan mutlak dilakukan agar anak-anak kita sebagai generasi penerus tidak kehilangan kualitas pendidikan,” sebutnya. ’’Jika seluruh anak usia sekolah sudah divaksin, pembelajaran bisa kembali dilakukan di sekolah seperti sebelum pandemi Covid-19 melanda,” lanjut Puan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *