Produsen AMDK Lokal Ingin Berkomitmen Dorong Kemasan Aman yang Bebas BPA

Hasil pengawasan BPOM terhadap kemasan galon AMDK
ILUSTRASI. Hasil pengawasan BPOM terhadap kemasan galon AMDK menunjukan migrasi BPA di bawah 0,01 bpj dari batas aman 0,6 bpj. (Istimewa)

SURABAYA — Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) berkomitmen mendorong kemasan aman untuk kesehatan dan bebas BPA serta ramah lingkungan.

Salah satunya terobosan terayar PT Sariguna Primatirta Tbk, produsen air kemasan merek Cleo, meluncurkan Cleo New Look 3D Parametrik, kemasan canggih yang perancangannya mengikuti teknik desain mutakhir dunia.

“Ini kali pertama di Indonesia perusahaan air mineral mengadopsi teknik desain mutakhir 3D Parametrik,” kata Wakil Direktur Utama Cleo, Melisa Patricia, saat peluncuran kemasan anyar tersebut di Bali, pekan lalu.

“Hasilnya tak sekadar kemasan botol yang indah, namun merupakan karya seni yang bisa dinikmati semua orang.”jelasnya.

Selain nyaman digenggam, desain kemasan baru Cleo terlihat lebih astetik dan kekinian, yang merefleksikan kemurnian air minum di dalamnya, katanya.

Melisa menegaskan kemasan canggih tersebut tetap mengedapankan aspek keamanan kemasan, yang merupakan komitmen Cleo.

“Sama seperti kemasan Cleo sebelumnya, kemasan baru kami menggunakan plastik yang bebas dari Bisfenol A,” katanya merujuk pada kemasan jenis plastik sekali pakai Polietilena Terefatalat yang menjadi favorit industri dunia karena aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan.

Bisfenol A, atau kerap disingkat BPA, adalah bahan penguat pada produksi polikarbonat, jenis plastik pada lazimnya produk galon guna ulang yang beredar di masyarakat.

Rawan terlepas dari kemasan polikarbonat, BPA bisa memicu gangguan kesehatan yang serius, termasuk kerusakan sistem hormon dan reproduksi dan gangguan pertumbuhan pada janin dan anak. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sedang merancang aturan pelabelan sebagai bentuk edukasi publik akan risiko BPA.

Tumbuh Dua Digit

Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas), organisasi produsen air kemasan berbasis Jakarta, Eko Susilo, inovasi dari produsen lokal dalam melahirkan produk yang inovatif, aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan melatari tumbuhnya penjualan galon bebas BPA.

Di pasar, Cleo merupakan pioner dalam produksi dan penjualan galon guna ulang berbahan PET (BPA Free). Produk sejenis yang bebas BPA adalah galon sekali pakai merek Le Minerale, produksi pabrikan lokal PT Tirta Fresindo Jaya.

Data Asparminas pada awal 2023 menyebut penjualan galon bebas BPA meningkat menjadi 8% dari 6% setahun sebelumnya. Dalam rentang waktu yang sama, pangsa pasar galon guna ulang berbahan plastik keras polikarbonat menyusut menjadi 92% dari sebelumnya 94%.

“Ini artinya masyarakat kian sadar produk AMDK yang aman untuk kesehatan dan, di sisi lain, pemain-pemain menengah dan kecil telah berhasil melakukan inovasi dan meningkatkan daya saing sehingga bisa merebut pasar dari pemain besar,” kata Eko.

Data menunjukkan total penjualan galon bermerek pada 2022 mencapai Rp 9,7 triliun, meningkat empat persen dari setahun sebelumnya.

Dari angka tersebut, penjualan galon guna ulang berbahan kemasan polikarbonat, yang didominasi penjualan market leader relatif stagnan dari setahun sebelumnya.

Di saat yang sama, data menunjukkan penjualan galon berbasis kemasan BPA Free, mencakup delapan persen dari pangsa pasar, mencapai Rp 878 miliar pada 2022, atau meningkat 41% dari setahun sebelumnya.

“Pertumbuhan penjualan galon BPA Free yang dua digit tentunya kabar baik bagi produsen lokal,” kata Eko.

Berkaca pada data tersebut, dia menggambarkan Asparminas berkomitmen mendukung regulasi BPOM terkait pelabelan risiko BPA.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *