JAKARTA — Tingginya anggaran perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, yang mencapai Rp 87 miliar menjadi sorotan.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira khawatir biaya tersebut menambah beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Bhima menyoroti beban utang dan bunga utang yang perlu dibayar oleh Pemerintah pada tahun depan, di antaranya Rp 800 triliun utang jatuh tempo dan Rp 400 triliun bunga utang tahun berjalan. Kondisi itu menunjukkan APBN sedang dalam kondisi yang cukup berat.
Di sisi lain, menurut dia banyak masyarakat yang butuh dukungan dari Pemerintah. Di tengah situasi daya beli yang terindikasi menurun, biaya kuliah yang makin mahal, serta gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang semakin masif.
“Cara ini menunjukkan kualitas dari APBN digunakan untuk belanja nonproduktif,” ujar Bhima saat dihubungi di Jakarta, Rabu (14/8), sebagaimana dilansir dari Antara.