Penjelasan Polisi, Kenapa Ada Personel Bawa Laras Panjang Dan Rompi Anti Peluru Jaga Pos Mudik

Petugas kepolisian mengarahkan pengendara mobil ke pos penyekatan mudik di Kecipir, Losari, Brebes, Jawa Tengah/Net

JAKARTA — Pada pelaksanaan Operasi Ketupat 2021 bersamaan dengan pelarangan mudik lebaran, Polri menurunkan 94.170 personel. Dari jumlah tersebut, Korps Bhayangkara turut menyiagakan personel bersenjata laras panjang plus rompi antipeluru di pos-pos penyekatan larangan mudik.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menjelaskan, pelibatan personel yang dibekali dengan senjata lengkap itu guna menangani sekaligus bentuk antisipasi tindakan kriminal.

Bacaan Lainnya

“Dimungkinkan akan adanya tindak kriminalitas. Sehingga ketika ditempatkan personel-personel yang membawa senjata api di sana,” kata Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Senin (10/5).

Operasi Ketupat 2021 ini sendiri melibatkan setidaknya 166.734 personel gabungan TNI-Polri bersama instansi terkait lainya.

Bahwasanya, kata Rusdi, potensi terjadinya aksi kriminalitas di posko-posko penyekatan merupakan salah satu poin dalam identifikasi awal kepolisian saat menyiapkan rencana operasi. Oleh sebab itu, petugas yang berjaga di pos penyekatan itu tak hanya berasal dari unsur polisi lalu lintas (Polantas).

“Bagi Polri yang berhadapan dengan masyarakat tentunya tidak pakai senjata api, tapi kami semua mengidentifikasi kemungkinan-kemingkinan yang terjadi selama kegiatan mudik tersebut,” tambah dia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *