Minta Dibelikan Es Krim Sebelum Tewas Terbakar

Khoirul Anam, 29, suami Novi Surya Pratiwi, 25, korban kebakaran di Kebalen Kulon 2 Nomor 9, Pabean Cantikan, Kota Surabaya, pada Selasa (29/05) tidak memiliki firasat apapun. Musibah kebakaran itu merenggut nyawa isteri dan puteri bungsunya, Andita Putri Khoirun Nisa, 2,5.

Kepada JawaPos.com, Khoirul menceritakan aktivitas keluarganya sebelum musibah kebakaran itu terjadi. Sekitar pukul 09.00 WIB, Khoirul bersama isterinya masih sempat menyuapi Dita bersama-sama di kamar kosnya.

Bacaan Lainnya

Namun, sekitar pukul 13.00 WIB, Khoirul yang kesehariannya berprofesi sebagai tukang ojek online ini berpamitan kepada isterinya untuk keluar mengojek. Saat berpamitan, sang Anak, Dita sempat meminta dibelikan es krim kepada Khoirul.

“Pas pamitan, anak saya minta dibelikan es krim sambil senyum-senyum. Tapi saya belum sempat membelikannya. Rencana saya kalau pulang mau saya belikan,” kata pria kelahiran Pamekasan Madura ini.

Sebelum meninggalkan kos, lanjut Khoirul, sang isteri juga sempat menitip pesan kepada Khoirul. Novi meminta agar sepulang ngojek, Khoirul membawa oleh-oleh untuk berbuka puasa bersama. Ia tidak pernah menduga, pesanan sang isteri itu menjadi percakapan terakhirnya dengan perempuan yang sudah mendampinginya selama 2 tahun ini.

“Isteri saya cuma minta dibelikan oleh-oleh. Minta jajan sama es, buat buka puasa bersama. Saya hanya bilang iya,” kenangnya.

Sejak keluar kos, Khoirul mengaku tidak melakukan komunikasi sama sekali dengan Novi. Sebab, sang isteri tidak memiliki handphone (HP) untuk berkomunikasi. Ia pun telah berjanji kepada Novi, akhit bulan ini, akan mengajak Novi dan anaknya, jalan-jalan sekaligus ingin membelikan HP.

“Isteri saya gak ada HP. Saya tahu kejadian itu ditelpon oleh mertua saya. Padahal, saya sudah bilang sama isteri saya mau dibelikan HP. Saya sedih, keluarga saya tidak ada semuanya,” pungkasnya.

(mkd/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *