Sebagai gantinya, pos penjagaan bisa didirikan di pusat-pusat pelayanan kesehatan. Jadi, para petugas layanan masyarakat seperti nakes yang berada di daerah rawan bisa leluasa bertugas tanpa merasa terancam. ’’Menurut saya, aparat yang harus mendekat ke pos-pos pelayanan itu,’’ ujarnya.
Soal rencana penarikan nakes di wilayah rawan, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengaku keberatan.
Dia berharap para nakes bisa tetap bertugas dan melayani masyarakat. Sebab, masyarakat di sana sangat membutuhkan pelayanan publik, terutama kesehatan.
“Tentu saja mereka yang jadi korban harus ditarik dan diberi trauma healing. Tapi, kalau ada yang usul (layanan kesehatan) ditarik, saya keberatan,” tegasnya.