Komnas HAM Sebut Tidak Ada Aremania yang Serang Pemain Arema FC di Tragedi Kanjuruhan Malang

Dampak dari kericuhan di Stadion Kanjuruhan,
ILUSTRASI. Dampak dari kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan ratusan orang, sebanyak 25.000 orang sudah menandatangani petisi menolak polisi menggunakan gas air mata. (ISTIMEWA)

Masih dengan Anam, jadi mereka berangkat (ke tengah lapangan) itu mau berikan semangat, berkomunikasi dengan pemain. “Kami cross cek kepada suporter, bilangnya kami ingin ngasih semangat,” papar Anam.

Bacaan Lainnya

Diketahui, kerusuhan terjadi setelah pertandingan Arema FC melawan Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022, berakhir dengan kekalahan tuan rumah Arema FC atas Bajul Ijo.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur tersebut menjadi sorotan banyak publik. Jumlah korban jiwa yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan itu tak sedikit, dimana menyentuh 125 orang.

Sedangkan perseteruan panjang antara Bonek dan Aremania nampaknya akan berakhir seiring tragedi Kanjuruhan Malang. Dalam unggahan akun Instagram Persebaya Surabaya, membuat pernyataan bahwa perseteruan Bonek dan Arema akan berakhir serta mengatakan bahwa cukup persaingan dalam 90 menit selebihnya bersaudara.

“Nawaitu Perdamaian, kami manajemen Persebaya, bersama seluruh barisan, pelatih, pemain, staf juga bersama teman-teman suporter Persebaya,” tulis pernyataan Persebaya melalui akun instagramnya.

“Pertama-tama ingin mengucapkan belasungkawa sebesar-besarnya terhadap seluruh korban dan keluarga atas Tragedi di Kanjuruhan,” tambahnya.

Pada pernyataan tersebut juga menjelaskan bahwa pihak Persebaya sudah berkomunikasi dengan pihak Arema FC untuk membahas berakhirnya perseteruan tersebut. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *