Analisis faktor-faktor risiko lainnya sejauh ini menunjukkan tidak ditemukan riwayat anggota keluarga yang menderita hepatitis atau penyakit kuning sebelumnya. Juga, tidak ditemukan gejala yang menunjukkan ciri-ciri hepatitis akut. Baik warna kuning maupun keluhan di saluran cerna.
Nadia menambahkan, selain surat kewaspadaan yang disebar ke dinas kesehatan seluruh Indonesia, Kemenkes mengumpulkan laporan kasus dengan gejala sindrom kuning. Dengan laporan-laporan itu, ada kemungkinan suspect bertambah.
”Tapi, belum ada kasus yang konfirmasi. Ada pemeriksaan yang harus kami lakukan dengan pemeriksaan genome sequencing yang harus mengetahui secara pasti ia bukan hepatitis A, B, C, D, atau E,” jelas Nadia.(*)