Dua Pekan Mahasiswa BSBI Tinggal di Banyuwangi Baru Beberapa Hari, Sudah Bisa Main Lagu Jaran Goyang

Sudah ada dua materi tari dan satu materi lagu yang dipelajari. Ditambah lagi, beberapa kosa kata bahasa Oseng yang sudah mereka kuasai. Setiap hari, semua mahasiswa diberikan materi tentang musik, tari, budaya, dan bahasa

.”Aktivitas kita mulai pukul tujuh pagi. Setelah olahraga ringan dan sarapan, pukul 09.00 sampai pukul 11.00, kita beri materi musik. Kemudian pukul 13.00 sampai pukul 15.00 materi bahasa dan budaya. Terakhir pada sore hari pukul 16.00 sampai pukul 17.00 ada materi tari. Mereka juga kita beri waktu remidi mulai pukul 18.00 sampai malam,” terang seniman yang tinggal di Kelurahan Kampung Melayu itu.

Untuk alat musik, mulai angklung, saron, slentem, patrol, jidor, gong, dan terbang mulai bisa dimainkan oleh para mahasiswa dengan baik. Kemudian tari-tarian seperti tari gandrung dan sinar udara juga mulai bisa dikuasai. Subari menilai, ada minat yang cukup besar dari para mahasiswa itu untuk berlatih.

Jadi, kata dia, meskipun mengajari mereka dari nol, tetapi hal tersebut terasa tidak terlalu berat karena diiringi minat yang tinggi. ”Kalau secara teknik mereka ini sudah bagus, cuma mungkin dari penghayatan budaya saja yang sulit. Mungkin karena mereka juga dari budaya yang berbeda.

Karena itu setiap materi, saya selalu menyertakan filosofinya. Seperti menari, kita sampaikan jika menjadi penari di Banyuwangi tidak mudah, ada ritual-ritualnya,” terang Subari.

Selain memberikan materi sesuai pakem budaya Banyuwangi, Subari juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang memiliki skill memainkan alat musik lain untuk memainkan musik tradisional.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *