Dia mengungkapkan, perhitungan tanggal yang digunakan jemaah Islam Aboge selama ini merupakan peninggalan ulama jaman dulu.
“Ini beda waktu saja, syariat nya sama. Ini kan dibuat para ulama para wali dulu di kitab Majmu Syarif juga ada itu, dicetuskan Sultan Agung, ya 1554 itu pertama kali, Aboge juga pakai hisab,” tuturnya.
Selama ini menurutnya, meskipun ada perbedaan waktu pada setiap perayaan Hari Raya, jemaah Islam Aboge dapat hidup rukun berdampingan Ibadah Salat Id dan pemotongan hewan kurban nantinya akan dilaksanakan di Masjid Raden Sayid Kuning. (*)