Tahun Ini Bakal Ada Penambahan 500 Unit PJU di Kota Sukabumi

Sejumlah personel Dishub Kota Sukabumi saat melakukan perbaikan PJU yang rusak.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi, mencatat selama Juli 2020 pengaduan soal kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) mengalami penurunan. Terbukti pada Juni terdapat 20 pengaduan sedangkan, pada Juli lalu hanya ada 13 pengaduan.

Kasi PJU Dishub Kota Sukabumi, Hikmat Azhari mengatakan, jumlah total pengaduan selama tahun ini mencapai 191 pengaduan, 122 sudah tertangani sementara 69 diantaranya belum dapat tertangani lantaran terkendala anggaran. “Kalau untuk Juni dan Juli semuanya belum tertangani karena memang terkendala anggaran akibat adanya pandemi Covid-19,” kata Hikmat kepada Radar Sukabumi, Jumat (21/8).

Bacaan Lainnya

Pada tahun ini, Lanjut Hikmat anggaran pemeliharaan PJU yang mencapai sebesar Rp700 juta direfocusing untuk penanganan pandemi Covid-19 sehingga Dishub tidak dapat berbuat banyak menyikapi kerusakan PJU tersebut. “Anggaran pemeliharaan PJU tahun ini tidak ada, sehingga kami tidak bisa memperbaiki PJU yang kondisinya rusak. Kami hanya bisa melakukan pengecekan dan mendata komponen PJU apa saja yang rusak, nanti jika sudah ada anggaranya baru dilakukan perbaikan,” ujarnya.

Pada 2020 ini, sambung Hikmat, rencananya bakal ada penambahan sebanyak 500 unit PJU yang bakal tersebar secara merata di setiap wilayah khususnya di wilayah yang rentan terjadi tindakan kejahatan dan kecelakaan lalu lintas, seperti salah satunya di Jalur Lingkar Selatan.

“Sumber anggaran untuk penambahan PJU ini dari Bantuan Gubernur (Bangub) Jawa Barat sebesar Rp5,4 miliar lebih. Dalam realisasinya, kami memprioritaskan pengajuan dari masyarakat, hasil Musrenbang kelurahan dan hasil peninjauan secara langsung di lapangan,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, anggaran untuk pemeliharaan PJU bisa kembali dianggarkan sehingga Dishub bisa kembali memperbaiki PJU yang mengalami keruskaan. “Meskipun selalu ada penambahan, tapi tanpa adanya pemeliharaan tentu hasilnya kurang maksimal dan pasti banyak masyarakat yang mengeluh,” pungkasnya. (bam/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *