Sekolah Madrasah Terancam Gulung Tikar

WARUDOYONG— Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementrian Agama Kota Sukabumi, Ade Bahrudin menjelaskan, bahwa pasca pemerintah pusat memberlakukan sistem zonasi, terjadi penurunan pada lembaga Madrasah di Kota Sukabumi.

Hal tersebut terjadi, karena minat masyarakat Kota Sukabumi untuk menyekolahkan anaknya ke Madrasah Tsanawiyah (Mts) menurun. Selain itu juga, berbagai faktor melatarbelakangi penurunan minat dari mulai sistem zonasi, hingga banyaknya lembaga pendidikan negeri maupun swasta yang setara.

Data yang dihimpun koran ini, jumlah madrasah di Kota Sukabumi meliputi Madrasah Ibtidaiyah 27 lembaga, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 26 dan Madrasah Aliyah (MA) 15 lembaga. Dari tiga lembaga Madrasah itu, penurunan sebanyak 0,98 persen terjadi pada lembaga MTs.

“Lembaga MTs yang ada penurunan, kalau MI dan MA masih cukup stabil. Faktornya cukup banyak memang, mulai dari sistem zonasi, banyaknya lembaga yang setara hingga tren dikalangan orang tua murid menurun, ditahun jelasnya kepada Radar Sukabumi, kemarin (14/8).

Selain itu, faktor yang menyebabkan penurunan tren Madrasah yakni dimulai dari siswa, orang tua dan lembaga Madrasahnya sendiri. Artinya , saat ini tidak sedikit siswa yang berkeinginan untuk sekolah ke madrasah, kurangnya penegasan dari orang tua dan kurangnya sosialisasi dari lembaganya.

“Makanya kami saat ini tengah menggenjot sosialisasi madrasah kepada masyarakat, semoga saja peningkatan minat kedepan cukup signifikan,” ujarnya.

Sekolah madrasah, lanjut Ade, cukup penting bagi anak-anak yang masih memerlukan bimbingan, dorongan dan semangat untuk belajar memahami tentang agama yang tujuanya agar dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. “Madrasah ini salahsatu lembaga yang mampu menyaring budaya dan pengaruh negative di era ini,” singkatnya.

 

(Cr18/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *