SUKABUMI — Pondok Pesantren Dzikir Al-Fath di Kelurahan Gunungpuyuh, meresmikan Integrated Farm Education dan Entrepreneurship (IFE2). Hal itu, sebagai salah satu bentuk untuk membangun ketahanan pangan.
Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath, Muhammad Fajar Laksana mengatakan, keberadaan IFE2 ini salah satunya untuk mengedukasi dan lahan praktik bagi para santri yang ada di pondok.
“IFE2 ini, berada di lahan seluas 200 meter persegi dan Alhamdulillah bisa menghasilkan hingga Rp20 juta per bulan. Karena, dengan adanya metode integrated farm ini bisa mengurangi keperluan belanja bulanan,” kata Fajar kepada Radar Sukabumi, Selasa (5/7).
Fajar menjelaskan, Ponpes Dzikir Al-Fath ini membuat satu mode bagai mana rumah tangga dapat memliki ketajanam pangan luar biasa.
“Petani dulu, tidak punya duit tetapi kebutuhan pangannya terpenuhi. Hal itu, karena di rumahnya terdapat pertanian, perikanan dan memiliki lumbung padi.
Sehingga, ketika mau daging ayam dan ikan misalnya, tinggal memotong dan mengambil ikan di kolam karena sudah tersedia,” jelasnya.
Sebab itu, Ponpes berupaya menerapkan manajemen integrated farm sehingga semua kebutuhan pangan sudah tersedia.
Seperti, memelihara ayam, itik, kambing, sayuran dan kebutuhan pangan lainnya. “Pengelolaannya dari hulu ke hilir kita olah sendiri. Seperti, kotoran ayam selain untuk kompos juga dapat dikelola menjadi magot yang nantinya bisa untuk makanan ayam dan ikan,” imbuhnya.
Dengan keberadaan IFE2 ini, Fajar mengarapkan, agar para santri dapat belajar untuk hidup mandiri sehingga ketika sudah lulus dari pondok sudah memiliki keahlian yang bisa dikembangkan.
“Karena IFE2 ini, sebagai lahan praktek siswa sehingga mereka dapat memiliki keahlian yang mempuni dan mandiri,” pungkasnya. (bam)
