Pertumbuhan Ekonomi di Kota Sukabumi Meningkat 3 Persen

Walikota Sukabumi Achmad Fahmi
Walikota Sukabumi Achmad Fahmi saat memberikan sambutan pada Musrenbang di Kecamatan Lembursitu, Senin (30/1).

LEMBURSITU – Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk pembangunan 2024 mendatang di Kecamatan Lembursitu, Senin (30/1).

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi memgatakan, Musrenbang ajang rutin dalam merencanakan apa yang akan dibangun di tahun mendatang.

Bacaan Lainnya

Di mana, kegiatan ini menjadi sarana bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi pembangunan berbasiskan kewilayahan.

“Sehingga betapa pentingnya elemen warga baik karangtaruna, alim ulama, tokoh agama dan lainnya. Mari maksimalkan ajang Musrenbang dalam mendesain apa yang dilakukan,” kata Fahmi kepada wartawan, Senin (30/1).

Lanjut Fahmi, tema pembangunan pada 2024 mendatang adalah tahun politik selama 12 bulan bagaimana menjaga kondusuvitas wilayah.

“Sehingga tema pembangunan kota Sukabumi tahun 2024 meningkatkan kondusifitas kota untuk keberlangsungan pembangunan,” tututurnya.

Isu strategsi harus diprioritaskan 2024 yakni pemilu dan pilkada serentak 2024. Selain itu ekonomi, inovasi dan penuntasan kawasan kumuh.

Revitalisasi pariwisata yakni walking tourism yang akan dibuat. Berikutnya pelayanan publik digital dalam rabgka smart city yakni pelayanan publik harus digital tidak lagi manual karena rawan penyimpangan waktu dan lainnya.

“Mari bersama mendesai 2024 sebaik baiknya, sehingga pembangunan memberikan manfaat kepada warga,” paparnya.

Dalam Musrenbang, lanjut Fahmi, bisa didesain maksimal agar target pembangunan dapat dioptimal. “Adapun, capaian pembangunan di 2022 kemarin.

Di mana, bersyukur di tengah pandemi dan keterbatasan yang ada dapat melaksanakan pembangunan monumental,” ujarnya.

Fahmi menerangkan, laju pertumbuhan ekonomi di 2020 mencapai -1,48 persen dan 2021 meningkat 3,71 persen dan perkiraaan di 2022 di atas 3 persen atau hitungan 5 persen.

Selanjutnya tingkat pengangguran terbuka dari dua digit ke satu digit ketika pandemi memuncak 2020 13 persen, turun 10 persen pada 2021 dan 2022 turun menjadi 8 persen.

“Sementara, indek pembangunan manusia (IPM) naik besar di 2022 di 2020 hanya 74,21, 2021 74,60 dan 2022 75,40. IPM menggambarkan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dikelola pemda,” bebernya.

Sedangkan, sambung Fahmi, angka kemiskinan perlu diantisipasi masih 8 dan semangat turun di 7 persen. Semoga bisa diantisipasi di 2023 untuk menekan penurunan kemiskinan bisa dimaksimalkan.

Fahmi menerangkan, ada 4 misi dalam program RPJMD 2018-2023 semuanya diturunkan dalam misi pertama pada pendidikan, kesehatan dan budaya. Misi dua infrastruktur ketiga ekonomi dan ke empat berhubungan dengan SDM khushsnya aparatur.

“Dari 4 misi ini diturunkan ke dalam 15 program unggulan. Di antaranya, dalam bidang kesehatan yakni homecare, ambulans sigap, puskesmas klinik sore. Berikutnya rumah singgah di Bandung, Udunan Online, aplikasi Super, penguatan keagamaan gerakan shalat subuh berjamaan dan Magrib mengaji,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *