Pemkot Sukabumi launching E-CPPD, Efektifkan Solusi Kerawanan Pangan

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi
Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi bersama Kepala Dinas DKP3 Kota Sukabumi Andri Setiawan dan unsur terkait saat melaunching Aplikasi E-CPPD, Kamis (15/9).

SUKABUMI – Pemkot Sukabumi melaunching Aplikasi E-CPPD atau Aplikasi Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD), di Opproom Setda Balai Kota Sukabumi, Kamis (15/9).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi Andri Setiawan mengatakan, bahwa aplikasi ini bertujuan untuk mengefisiensi pelayanan cadangan pangan.

Bacaan Lainnya

Menurutnya sejauh ini pemerintah daerah masih menerapkan sistem dan proses kerja manual yg dilandaskan pada tatanan birokrasi yg cukup panjang.

“Guna memenuhi kebutuhan masyarakat terkait bantuan cppd perlu dikembangkan sistem manajemen berbasis teknologi informasi yang dapat memperpendek lini pengambilan keputusan serta memperluas rentang kendali. Yang intinya dengan aplikasi ini akan lebih Efisien dan Efektif,” jelas Andri pada Radar Sukabumi, Kamis (15/9).

Ia menambahkan, nantinya aplikasi tersebut dapat di akses kepala wilayah dalam hal ini Lurah. Sedangkan untuk proses kerjanya dari lurah mengajukan melalui aplikasi e-cppd di lengkapi dengan no NIK, ada photo KK, photo bencana untuk nanti dapat di aprop oleh aplikasi tersebut dan di tindak lanjuti.

Sementara itu Walikota Sukabumi Achmad Fahmi yang hadir dan melaunching Aplikasi E-CPPD tersebut mengatakan bahwa aplikasi ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tiga hal yang diamanatkan oleh undang-undang agar kota/kabupaten melakukan intervensi dalam ketahanan pangan.

”Pemerintah mengamanatkan tiga hal kepada daerah terkait ketahanan pangan, rawan pangan, dan keamanan pangan,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Fahmi mengatakan, harus ada dukungan dari semua pihak misalnya TNI dengan program ketahanan pangan dan kelompok tani melakukan berbagai hal ketahanan pangan. Salah satunya dengan mengatasi rawan pangan kronis dan yang sifatnya sementara melalui penanganan terpadu berbagai sektor.

”Alhamdulillah sejak 2012 pemkot membentuk skema CPPD dan diarahkan kepada para petani gagal panen sebanyak 300 gram per jiwa per hari,” ungkap Fahmi.

Kedua ditujukan kepada warga mengalami musibah kebakaran banjir dan longsor dikoordonasikan antara BPBD dan lurah serta camat. Ketiga CPPD diluncurkan untuk stabilitas harga pasar.

Dalam artian ketika harga naik tinggi, pemda turun dalam menjaga stabilitas harga. Lebih lanjut Fahmi menuturkan, bantuan CPPD harus dengan cepat diterima warga sehingga antara administrasi dan penyaluran bantuan sejalan.

Namun terkadang proses penyaluran menunggu adminstrasi berhari hari. ” Sehingga ada semangat untuk percepatan penyaluran melalui aplikasi CPPD harapannya bisa real time. Aplikasi ini diluncurkan karena digitalisasi sulit dibendung, ” cetus Fahmi.

Salah satunya E-CPPD kata Fahmi harapannya secara real time ketika musibah langsung masuk administrasi dan bantuan bisa segera disalurkan.

Sehingga lurah, BPBD dan lainnya harus siap dan Diskominfo mengawal pergerakannya. Lebih lanjut Fahmi menuturkan, bukan sekedar percepatan perjalanan proses penyaluran. Namun mulai melakukan dokumen paperless atau pengurangan berkas. (cr3/t)

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi
Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi bersama Kepala Dinas DKP3 Kota Sukabumi Andri Setiawan dan unsur terkait saat melaunching Aplikasi E-CPPD, Kamis (15/9).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *