Pemkot Sukabumi Komitmen Entaskan Masalah Anak Terlantar

alikota Sukabumi, Achmad Fahmi menghadiri kegiatan pertemuan penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) anak terlantar di salah satu hotel di Kota Sukabumi

SUKABUMI — Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi berkomitmen untuk memperhatikan masalah anak terlantar. Semangat ini mengemuka dalam pertemuan penanganan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) anak terlantar di salah satu hotel di Kota Sukabumi, Selasa (25/2).

Kegiatan yang digelar Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi ini dihadiri Walikota Sukabummi Achmad Fahmi dan Kepala Dinsos Kota Sukabumi Rita Fitrianingsih.

Bacaan Lainnya

“Penanganan ini menjadi prioritas karena amanat Pasal 34 ayat 1 UUD 1945 bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Selain itu dalam mendorong terwujudnya Indonesia 2045 jadi negara termaju dan menghadapi bonus demografi 2030. Di mana perlu antisipasi sumber daya manusia yang unggul, namun masih menjadi pekerjaan rumah (PR) ketika di wilayah masih menemukan anak tergolong terlantar.

Menurut Fahmi, kriteria anak terlantar ini bukan hanya tidak ada keluarga, tetapi masih ada keluarga pun masih terbilang terlantar jika tidak mendapatkan perhatian dalam keluarganya.

“Anak telentar ini menjadi tanggungjawab semua dan tidak mungkin menjalankan pemerintahan dan berbagai program tanpa ada harmoni dan kolaborasi diantara semua pihak,” terangnya.

Untuk itu melalui kegiatan ini, sambung Fahmi, pihaknya sengaja melibatkan kasi kesos kelurahan dan elemen untuk sama-sama membangun komitmen kebersamaan mengatasi permasalahan tersebut.

“Kalau ada masalah sosial kemasyarakatan fakir miskin dan anak terlantar menjadi tanggungjawab bersama,” cetus Fahmi.

Di mana kualitas SDM ditingkatkan dari waktu ke waktu dalam menuntaskan masalah anak terlantar di wilayah Sukabumi. “Kalau dilakukan secara bersama-sama Insya Allah bisa menangani masalah yang ada termasuk anak terlantar,” harapnya.

Fahmi pun mengajak untuk membangun kebersamaan dengan semua, sisalnya aparat kelurahan mendata warga yang ada di wilayahnya agar dapat ditangani ketika terjadi masalah sosial.

Intinya selain bangun komitmen mengatasi permasalahan anak terlantar, juga diperlukan kepedulian dari aparat wilayah terhadap warganya.

“Intinya akurasi data ketika benar maka dapat intervensi anak terlantar dengan baik dan dapat membuat desain apa yang perlu dilakukan menangani anak terlantar, “pungkasnya. (cr1/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *