GUNUNGPUYUH – Memperingati hari jadinya yang ke-13 tahun, Pondok Pesantren (Ponpes) Moderen Dzikir Al-Fath Sukabumi membuat inovasi baru dengan meluncurkan coaching factory (bohlam anti pecah) hasil karya dari para santri. Hal ini bagian dari membentuk santri untuk mampu berwirausaha dan bermulti talent.
Pimpinan Ponpes Dzikir Al-Fath Sukabumi, KH. Fajar Laksana mengungkapkan, Coaching factory ini merupakan bentuk kerjasama dengan dunia usaha dan industri, yang dipadukan dengan program Kuliah Sambil Bekerja (KSB) yang sudah 15 tahun menjadi program unggulan Ponpes Al-Fath.
Saat ini, coaching factory ini bekerjasama dengan pabrik bohlam. Dimana, kata Fajar, para santri disini yang akan merakit bohlam tersebut. “Jadi, sumber daya manusianya doleh para santri, dengan upah yang bisa didapat minimal sekitar Rp500 ribu per bulan,” ujar Fajar kepada Radar Sukabumi, Minggu (29/1)
Sehingga, para santri akan sanggup untuk membiayai pendidikanya, terutama jenjang Perguruan Tinggi di STIMIK AL-Fath. “Semua kebuthan santri mulai dari mondok, makan, dan kuliah hasil dari KSB,” tuturnya.
Tidak hanya itu, program KSB ini sebagai mendukung kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang sudah disetujui oleh pemerintah.
“Makanya, kita harus kreatif membuka usaha dengan membuat home industri. Dengan begitu, pabrik yang bekerjasam dengan kita tidak usah memikirkan tempat atau pabrik, karena semuanya sudah kami siapkan.
Dan itu kecerdasan pengusaha juga, selaian mengurangi tenaga kerja dan membuat pabrik baru, lebih baik dengan konsep seperti ini,” jelasnya.
Bukan hanya bohlam saja, Ponpes Dzikir Al-Fath sudah menjalankan jenis usaha lainya, seperti. pabrik tahu, sendal, integrated farm, grosir, konveksi, dan bekerjasama dengan 20 unit perusahaan.
“Alhamdulillah, selama dalam kurun waktu 15 tahun, program KSB ini sudah benayak bekerjasama dengan berbagai perusahaan dan menciptakan usaha sendiri,” pungkasnya. (Cr4/t).