SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, menyebutkan, kejadian longsor mendominasi bencana alam pada tahun 2020 ini. Terbukti sejak Januari hingga Juni 2020 dari jumlah total 106 bencana, 41 diantaranya bencana longsor.
Meski tidak ada korban jiwa dalam insiden itu, namun kerugian dari semua bencana yang terjadi disinyalir mencapai Rp1,3 miliar.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Zulkarnain Barhami mengatakan, rincian bencana yang terjadi yakni dua puting beliung, 14 banjir, 32 cuaca ekstrim, 10 kebakaran, 41 longsor dan delapan gempa bumi.
“Alhamdulillah hingga Juni lalu tidak ada korban jiwa akibat bencana alam hanya kerugian saja mencapai sekitar Rp1,3 miliar,” kata Zulkarnain kepada Radar Sukabumi, kemarin (23/7).
Akibat bencana tersebut, lanjut Zulkarnain, sebanyak 74 rumah, dua bangunan sekolah dan tiga pohon ikut terdampak terdampak.
Selain itu, yang juga terdampak sebanyak 300 jiwa. “Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah bencana saat ini mengalami penurunan karena jumlah sebelumnya melebihi 106 kejadian,” ucapnya.
Menurut dia, terdapat tiga kecamatan yang memiliki kerawanan bencana cukup tinggi yaitu, Kecamatan Gunungpuyuh, Cikole dan Kecamatan Lembursitu.
“Tiga kecamatan ini memiliki jenis kerawanan bencana yang berbeda, Kecamatan Gunungpuyuh dan Cikole misalnya memiliki kerawanan longsor. Sedangkan, Kecamatan Lembursitu rawan terjadi longsor dan banjir,” imbuhnya.
Zulkarnain meminta, masyarakat agar selalu waspada terhadap potensi bencana alam yang dapat terjadi kapan dan dimana saja.
“Khususnya jika musim hujan, bagi yang memiliki rumah berdekatan dengan tebing dan di pinggir sungai agar bisa lebih waspada untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (bam)