Libur Panjang, Walikota Awasi Pergerakan Masyarakat

Libur Panjang, Walikota Sukabumi pantau keramian di pusat kota. Foto:ist

CIKOLE – Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi terus melakukan pemantauan pergerakan masyarakat disejumlah titik. Hal tersebut dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, terlebih disaat momentum libur panjang. “Kami terus melakukan pemantauan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi, Minggu (4/4).

Dalam aksinya yang digelar Pada Sabtu (3/4) malam itu, orang nomor satu di Kota sukabumi ini memimpin langsung pemantauan ke sejumlah titik bersama petugas gabungan Dinas Satpol PP dan Kebakaran, BPBD, dan instansi terkait lainnya.

Bacaan Lainnya

Tidak hanya kawasa terbuka seperti kawasan pedesterian Jalan Ir Djuanda (Dago), petugas pun menyisiri sejumlah cafe atau rumah makan di sepanjang Jalan R Syamsudin, Suryakencana, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Sudirman.

“Kita ingin pastikan bahwa di masa PSBB atau PPKM mikro ini, seluruh pelaku usaha dan masyarakat bisa menaati aturan. jam operasional cafe dan rumah makan masih dibatasi hingga pukul 21.00 WIB,” ujarnya.

Dikatakan Fahmi Pelaksanaan PSBB ini dinilai efektif dalam menekan kasus Covid-19. Di mana kasus Covid-19 di Kota Sukabumi mulai melandai.

Terlebih di masa libur panjang dalam beberapa hari terakhir. Sehingga pemantauan penerapan protokol kesehatan terus digencarkan. Sebab di tengah libur panjang dikhawatirkan terjadi kerumunan warga di tempat keramaian yang rawan menyebarkan Covid-19.

Dengan menggunakan pengeras suara di mobil, walikota dan petugas gabungan berkeliling kota mengingatkan pengelola cafe dan rumah makan bahwa selama masa PSBB berdasarkan arahan Satgas Covid-19 Jawa Barat jam operasional hingga pukul 21.00 WIB.

Pemantauan melibatkan unsur satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkot Sukabumi. Mereka disebar ke sejumlah titik. Selain itu hal serupa juga dilakukan aparat Polres Sukabumi Kota dan Kodim 0607 Kota Sukabumi.

Fahmi menekankan pentingnya gerakan 5M dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Di mana gerakan dimaksud adalah Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas. “Gerakan 5M dalam penanganan Covid-19 harus membuat posko penanganan Covid di setiap kelurahan,” pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *