Hindari Rentenir, Kredit Mesra Jadi Solusi

PELAYAN WARGA:Lurah Nyomplong, Edi Sukarya foto bersama dengan sejumlah staf Kelurahan Nyomplong .

Secara garis besar, warga Kelurahan Nyomplong didominasi pedagang, baik pedagang di pasar  maupun usaha di rumah nya sendiri. Banyak warga yang mengeluhkan pinjaman dari bank atau  koperasi yang menawarkan modal tapi dengan bunga yang besar.

Laporan Hiti Robiah

Kelurahan Nyomplong memiliki luas wilayah 54,52 Ha. Dengan pembagian wilayah Pemerintah  Kelurahan  Nyomplong sebanyak sembilan RW dan 49 RT dan menurut Lurah Nyomplong, Edi Sukarya mengucapkan  syukur kepada Allah Subhanahu Wa ta’ala atas segala program pemerintah yang bertujuan  mensukseskan usaha warga dan mensejahterakan warga Kota Sukabumi khususnya Kelurahan Nyomplong.

Edi membeberkan, beberapa program kewirausahaan yang kini digencarkan warga seperti  Sukabumi Kece dan Kredit Mesjid Sejahtera (Mesra) solusi jitu menghindarkan warga dari jeratan bahaya rentenir.

“Alhamdulillah antusias warga untuk Sukabumi Kece dan program Gubernur Jabar, Kredit Mesra  menjadi udara segar bagi mereka,” ucap syukur Edi kepada Allah Subhana Wa Ta’ala kembali.

Diketahui Edi, sudah empat warganya yang mendaftar pada Program Sukabumi Kece, dan sudah  banyak RW yang melaporkan beberapa kelompok warga siap mendaftar pada program Kredit Mesra.

Khususnya Kredit Mesra, menurut Edi, pinjaman bisa mengatasi kesulitan warga terhadap  pembayaran bunga yang sangat tinggi bagi pinjaman bank harian/keliling (Emok) ataupun koperasi.

“Kredit Mesra tidak berbunga dan pemberian modal awal maksimal sebesar Rp5 juta. Akan tetapi  warga harus melunasi terlebih dulu pinjaman-pinjaman lain baik di bank keliling atau koperasi  tersebut agar pembayaran fokus pada satu pinjaman,” tandasnya.

Selain itu, kredit Mesra dikatakan Edi didukung seluruh ketua Dewan Kemakmuran Masjid  (DKM) sebab tidak mengandung unsur riba. Pihak DKM siap menjamin seluruh anggota yang terpilih adalah  warga yang bertanggung jawab terhadap pinjaman.

Edi mengakui, program Shalat Subuh berjamaah, Sholat Jumat berjamaah ataupun Jumat Bersih adalah moment  tepat baginya untuk terus mengedukasi warga Kelurahan Nyomplong agar mengetahui manfaat  setiap program yang dicanangkan pemerintah.

“Pada kesempatan apapun harus dijadikan ajang silaturahmi dengan warga sekaligus menginformasikan segala program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, agar informasi yang didapat warga akurat  dan tepat,” pungkasnya. (cr5/d)

Program PTSL Dinilai Bantu Warga

Lurah Nyomplong Edi Sukarya

Lurah Nyomplong Edi Sukarya, menyampaikan setiap program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi saat ini banyak membantu masyarakat. Selain biaya yang sangat terjangkau yakni hanya sebesar Rp. 150 ribu, Edi mengatakan pemerintah turut membantu menelusuri siapa saja warga yang memiliki sertifikat.

“PTSL tentunya menjadi bagian terpenting membuat warga merasa aman karena memiliki sertifikat yang sah di mata hukum, bahkan ada warga yang bersyukur sebab tanah miliknya yang berjumlah 18 meter2 saja kini sudah memiliki sertifikat atas program tersebut,” pungkasnya (cr5/s).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *