Dinkes Kota Sukabumi Gencar Pemberian TTD Pencegah Stunting

Ilustrasi Pelajar Kota Sukabumi
Ilustrasi Pelajar Kota Sukabumi konsumsi Tablet Tambah Darah

SUKABUMI – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, masih melakukan follow up dan pengawalan program pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pencegah stunting kepada para remaja, pelajar SMP dan SMA Kota Sukabumi.

Sebelumnya, secara seremoni pencanangan pemberian TTD kepada 600 remaja putri yang berasal dari SMP dan SMA Kota Sukabumi di Lapang Merdeka, Senin (30/5) lalu. Sejak saat itu, pemberian TTD yang dikonsumsi setiap hari Senin kerap dilaporkan secara rutin.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Sukabumi, Wita Darmawanti mengatakan, Dinkes juga sudah melatih beberapa anak usia remaja (Ausrem) untuk bisa menginput hasil evaluasi dari sekolah. Dari 15 puskesmas yang ada di Kota Sukabumi, maka ada 15 petugas Ausrem yang wajib melaporkan secara berkala.

“Selain itu, Dinkes juga bekerja sama dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Sukabumi, Kementerian Agama Kota Sukabumi, serta Kantor Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah V agar sekolah juga turut mengawasi,” kata Wita kepada wartawan, Kamis (4/8).

Apalagi saat ini, hampir semua sekolah sudah mulai pendidikan tatap muka. Jadi sekolah juga mengawasi program Senin Move On.

“Kemudian ada juga pemberian TTD yang dilakukan di rumah, tapi dilaporkan lewat video singkat. Itu bisa dilihat di akun media sosial resmi Dinkes Kota Sukabumi. Jadi para remaja ini mengirimkan video pada saat meminum TTd di rumah,” ujarnya.

Selain pemberian obat secara rutin, Dinkes juga mengontrol kesehatan fisik para remaja lewat aktivitas olah raga senam. Jika bicara soal evaluasi, maka evaluasi dilakukan setiap hari, yakni lewat pelaporan pemberian TTD.

“Apalagi, setelah Dinkes juga bekerja sama dengan institusi pendidikan di mana pelaporan pemberian TTD sudah dilakukan secara terintegrasi,” bebernya.

Program ini akan berjalan kontinyu. Sebab, berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), Kota Sukabumi tercatat sebagai wilayah dengan kasus stunting pada angka 19 perden.

Sementara Jawa Barat ditargetkan kasus stunting turun ke 14 persen.

“Pemerintah sudah menentukan bahwa hari Senin merupakan hari minum TTD di Kota Sukabumi. Ini dilakukan di setiap sekolah dan posyandu sebanyak 52 kali dalam setahun per pekan.

Jadi mereka tiap satu pekan sekali harus minum tablet tambah darah selama setahun itu sebanyak 52 kali dan tidak boleh terputus karena ini merupakan salah satu indikator dari keberhasilan penurunan stunting,” pungkasnya. (bam)

Ilustrasi Pelajar Kota Sukabumi
Ilustrasi Pelajar Kota Sukabumi konsumsi Tablet Tambah Darah

Pos terkait