Dinkes Gratiskan Pemeriksaan Penyakit Diabetes Melitus

KEGIATAN: Dinas Kesehatan Kota Sukabumi saat melakukan mentoring tata laksana Diabetes melitus setiap Puskesmas di Salahsatu hotel di Kota Sukabumi, kemarin. foto:ist

CIKOLE, RADARSUKABUMI.com – Dinas Kesehatan Kota Sukabumi akan menggratiskan pemeriksaan HBA1C atau hemoglobin A1c kepada masyarakat Kota Sukabumi. Dimana pemeriksaan tersebut merupakan salah satu cara untuk mendiagnosis dan mengontrol kondisi diabetes.

“Kita dapat CSR dari Farmasi, pemeriksaan ini kan lumayan juga harganya,”ujar Kepala Bidang P2P, Dr. Lulis Delawati, usai acara mentoring tata laksana Diabetes melitus setiap Puskesmas di salah satu hotel, kemarin (20/8).

Bacaan Lainnya

Sebelum diluncurkannya program pemeriksaan DM ini kata Lulis, semua dokter umum di Puskesmas diberikan pelatihan oleh dokter spesialis dalam, dr Pandang yang merupakan dokter dari RS Syamsudin SH.

Pemeriksaan kesehatan ini akan diselenggarakan selama 6 bulan mulai dari bulan September mendatang. “Masyarakat bisa ikut di Puskesmas wilayahnya masing- masing. Ini gratis, Untuk deteksi dini dan pemeriksan HBAIc,” ungkapnya.

Penyakit Diabetes Melitus atau yang dikenal penyakit gula tersebut memang sangat berisiko. Makanya masyarakat harus bisa mendeteksi dini dan melakukan penanganan dari mulai sekarang. “Kalau penyakit DM ini sudah komplikasi dan kalau sudah akut bisa mematikan. Makanya butuh pencegahan dan penanganan,” katanya.

Saat ini, estimasi jumlah penderta penyakit DM itu di Kota Sukabumi sebanyak 18.793 orang. Usia mereka dari mulai 15 sampai dengan 59 tahun. “Makanya fasilitas kesehatan ini sangat membantu masyarakat agar bisa mengetahui sejauh mana penyakit yang dideritanya,” terangnya.

Ditambahkan Lulis, penaykit Diabetes ini memiliki beberapa jenis atau tingkatan yakni DM tipe 1 dan DM tipe 2 dan DM gestasional. DM tipe 1 itu terjadi karena kekurangan hormon insulin di dalam tubuh sedangkan DM tipe 2 karena hormon insulin yang dihasilkan tidak bermanfaat untuk mengatur kadar gula dalam darah. Sedangkan untuk DM gestasional yang terjadi pada masa kehamilan. ” DM lainnya yang diakibatkan karena pemakaian obat maupun disebabkan penyakit lainnya,” pungkasnya.

 

(bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *