Forum PRB Kota Sukabumi Sisir Sungai Cisuda, Tekan Risiko Bencana

BPBD Kota Sukabumi
Sejumlah petugas BPBD Kota Sukabumi bersama warga saat melakukan mitigasi bencana di Sungai Cisuda

SUKABUMI — Memperingati Hari Internasional Pengurangan Risiko Bencana, Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Kota Sukabumi menggencarkan aksi mitigasi bencana aliran sungai. Kali ini, aksi mitigasi dipusatkan di aliran Sungai Cisuda tepatnya seputar kawasan Jembatan Merah Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros.

Beberapa instansi dan komunitas yang ikut terlibat diantaranya, Dinas PSDA Jabar, BPBD Dishub, Satpol-PP, Damkar, PUTR, komunitas kemanusiaan, TNI, Polri dan unsur lainnya.

Bacaan Lainnya

“Dipilihnya venue ini, karena tidak terlepas dari tingginya frekuensi kejadian luapan air yang menghantui warga akan banjir di spot ini. Saat hujan tempat ini menjadi sorotan karena, pernah menelan korban jiwa saat 17 Februari beberapa bulan yang lalu banjir merendam ratusan rumah warga,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardani kepada Radar Sukabumi, Kamis (13/10).

Lanjut Imran, aksi mitigasi ini dilakukan mulai pembersihan aliran sungai, pembersihan kotoran dan sampah yang menyumbat, konservasi tanaman, pohon, melancarkan kanal sungai hingga penataan bentangan sungai agar lebih asri dan ramah dipandang. “Ya, termasuk dipasangkan karung dan bronjong menghindari luapan air dan geseran tanah dari mobilitas kendaraan,” ujarnya.

Aksi nyata ini, diharapkan dapat meningkatnya kesadaran, kemitraan antara pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat dalam pembangunan bisa berkesinambungan serta berbasis PRB. “Meningkatnya komitmen bersama aksi nyata pelaku lembaga usaha dan masyarakat dalam PRB,” ucapnya.

Sementara itu, Walikota Sukabumi Achmad Fahmi mengajak, semua instansi di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi ikut ambil bagian dalam aksi PRB. Misalnya saja, pelatihan lokakarya, seminar, simulasi, komunikasi informasi bencana hingga mitigasi riil bahaya di sekitar.

“Peringatan Bulan PRB ini, merupakan sarana untuk memperkuat pemahaman pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat terhadap aktivitas PRB sebagai investasi untuk ketangguhan,” tuturnya.

Secara umum, sambung Fahmi, peringatan ini untuk membangun kesadaran bersama, membangun dialog dan mengembangkan jejaring antar pelaku PRB serta dapat dijadikan ajang pembelajaran bersama bagi pelaku PRB seluruh Indonesia. “Hari peringatan PRB menjadi pengingat bersama atas kemajuan, keberhasilan serta capaian dalam mempertahankan ketangguhan,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *