Dosen Sukabumi Bersurat ke Jokowi Soal Kasus Susur Sungai

Asep Deni
Asep Deni

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Ketua STIE PGRI Kota Sukabumi Asep Deni melayangkan surat terbuka kepada Presiden RI Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Polisi Idham Aziz. Hal ini terkait kasus tewasnya 10 siswa sekaligus anggota Pramuka SMP N 1 Turi, Kabupaten Sleman.

Dalam suratnya, Asep menungkapkan rasa belasungkawanya atas insiden yang terjadi saat pelaksanaan susur sungai. Namun di lain hal, Asep yang juga sebagai dosen mengaku prihatin terhadap guru pembina Pramuka SMP N 1 Turi yang digunduli.

Bacaan Lainnya

“Saya ini juga orangtua, seorang wali murid. Anak saya juga anggota pramuka dan saya pun anggota pramuka sejak SD dan sekarang sebagai Ka mabigus. Saya ikut berduka atas wafatnya 10 orang siswa yang juga anggota pramuka SMPN 1 turi dan mendoakan agar para almarhum dan almarhumah menjadi ahli surga. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan
,” kata Asep Deni kepada Radarsukabumi.com, Rabu (26/2/2020).

“Tapi di lain hal, saya pun sedih, miris, dan menangis saat mengetahui para guru pembina pramuka yang digunduli. Mereka sudah mengaku khilaf, lalai, bersalah, merasa berdosa, dan meminta maaf bahkan sambil menangis
. Sehingga tidak pantas dan layak diperlakukan seperti itu,” imbuhnya.

Asep Deni berharap dengan surat terbuka yang dia tulis dan tujukan kepada presiden Jokowi serta Kapolri Idham Aziz dapat direspons dengan bijak. Bahwa dalam penegakan hukum tetapi harus menjunjung tinggi adab.

“Para guru digunduli seperti penjahat kriminal. Sedangkan bagaimana dengan para koruptor yang mencuri uang rakyat? Saya berharap hukum di Indonesia bisa ditegakkan secara adil,” harapnya.

Dia pun menambahkan agar peristiwa nahas yang menimpa anggota pramuka SMP N 1 Turi dapat menjadi pembelajaran penting khususnya bagi sekolah serta pramuka yang ada di Kota Sukabumi.

Berikut ini isi surat terbuka Asep Deni:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *